Bacaan Niat, Doa, dan Tata Cara Sholat Nisfu Syaban

Sabtu, 24/02/2024 09:20 WIB
Ilustrasi Nisfu Syaban (Foto: Getty Images/Abdulkadir ARSLAN)

Ilustrasi Nisfu Syaban (Foto: Getty Images/Abdulkadir ARSLAN)

Jakarta, law-justice.co - Salah satu amalan yang dianjurkan untuk umat Islam di hari ke-15 bulan Syaban adalah mengerjakan sholat sunah Nisfu Syaban. Simak niat, doa, dan tata cara sholat Nisfu Syaban yang tahun ini akan jatuh pada 25 Februari 2024.

Malam Nisfu Syaban adalah malam pertengahan bulan Syaban menjelang bulan Ramadhan. Malam ini disebut memiliki banyak keistimewaan, bahkan disebut sebagai lailatul maghfirah atau malam pengampunan.

Karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan ibadah sunah yang bertujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Amalan-amalan sunah di malam Nisfu Syaban di antaranya, memperbanyak doa, zikir, hingga sholat dan membaca surat Yasin, termasuk salat Nisfu Syaban.

Mengutip NU Online, salat Nisfu Syaban bisa dilakukan setelah salat Maghrib, kemudian dilanjutkan dengan sholat Isya.

Tata cara sholat Nisfu Syaban
Berikut tata cara sholat Nisfu Syaban sebanyak dua rakaat, mulai dari bacaan niat hingga doa setelah salat.

1. Mengucap niat sholat: Ushallii sunnatat-tasbiihi rak`ataini lillaahi ta`aalaa.

Artinya: Aku niat sholat sunnah tasbih dua rakaat karena Allah.

2. Melakukan takbiratul ihram dan membaca doa Iftitah
3. Membaca surah Al-Fatihah
4. Membaca surah pendek Al Quran
5. Rukuk
6. Iktidal
7. Sujud
8. Duduk di antara dua sujud
9. Sujud kedua
10. Berdiri untuk memulai rakaat kedua
11. Membaca surat Al-Fatihah
12. Membaca surat pendek Al Quran
13. Rukuk
14. Iktidal
15. Sujud
16. Duduk di antara dua sujud
17. Sujud kedua
18. Duduk untuk tahiyat akhir
19. Mengucap salam
20. Membaca doa malam Nisfu Syaban

Doa Nisfu Syaban

Setelah mengetahui tata cara sholatnya, berikut ini bacaan doa Nisfu Syaban lengkap dalam tulisan Arab, latin, dan terjemahannya.

اَللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِيْ، وَاكْتُبْنِيْ عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ "يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ" وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَــالَمِيْنَ

Allahumma ya dzal manni wa la yumannu `alaik, ya dzal jalali wal ikram, ya dzat thawli wal in`am, la ilaha illa anta zhahral lajin wa jaral mustajirin wa ma`manal kha`ifin.

Allahumma in kunta katabtani `indaka fî ummil kitabi syaqiyyan aw mahruman aw muqtarran `alayya fir rizqi, famhullahumma fî ummil kitabi syaqawati wa hirmani waqtitara rizqi, waktubni `indaka sa`idan marzuqan muwaffaqan lil khairat.

Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fî kitabikal munzal `ala lisani nabiyyikal mursal, "yamhullahu ma yasya`u wa yutsbitu, wa `indahu ummul kitab" wa shallallahu `ala sayyidina muhammad wa ala alihi wa shahbihi wa sallama, walhamdu lillâhi rabbil `alamin.

Artinya: "Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada Tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut."

"Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauhulmahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku."

"Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufik untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata--sementara perkataan-Mu adalah benar--di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, `Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki."

"Di sisi-Nya Lauhulmahfuzh.` Semoga Allah memberikan selawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT."

Demikian niat, doa, dan tata cara sholat Nisfu Syaban yang bisa dipraktikkan. Semoga bermanfaat.***

(Tim Liputan News\Yudi Rachman)

Share:




Berita Terkait

Komentar