Marius Widjajarta: Banyak Oknum di Kemenkes yang Brengsek

Komersialisasi dunia kesehatan telah melahirkan dua jenis dokter. Pertama yang terpelajar, kedua, yang kurang ajar. Kesimpulan itu diperoleh Marius Widjajarta (67) setelah 35 tahun memperjuangkan hak-hak pasien yang dirugikan akibat tindakan medis.

Agus Rahardjo:

Jika Melibatkan Orang Penting, Penanganannya Pasti Susah dan Lama

“Kalau kasusnya besar, melibatkan orang penting dan orang besar, penanganannya pasti susah sekali dan lama. Pressure-nya juga cukup kuat. Baik pada saya sendiri maupun pada lingkungan saya dan keluarga saya,” kata Agus.

Agung Nugroho, Ketua Relawan Kesehatan Nasional:

BPJS Amanat Undang-undang, Jangan Dibuat Seperti Asuransi

Jaminan BPJS  adalah amanat undang-undang untuk menjamin kesehatan, sedangkan asuransi kesehatan adalah hak pribadi kita. Makanya jangan terus prakteknya jadi asuransi. Kalau sampai dibuat begitu, nanti yang dipakai kriteria asuransi. Lama-lama semua akan dibatasi.

Yane Ansanay, Perempuan Papua Pertama Peraih Doktor Fisika

Di matanya, fisika adalah ilmu yang menarik karena bisa menjelaskan banyak hal yang ada di alam, atau soal sederhana yang ada di sekitar manusia.

Suksma Ratri: Jangan Malu Mengaku Sebagai Pengidap HIV/AIDS

Stima menakutkan yang diberikan masyarakat untuk penyandang ODHA memang masih terus ada. Oleh karena itu, hingga saat ini banyak ODHA yang tidak mau membuka diri, apalagi mengumumkan status yang disandangnya kepada publik dan bahkan kepada teman dekat dan keluarganya.

Arif Putra Wicaksono, CEO Nine Sport:

Kalau Terus Pakai Duit, Ketua PSSI Tak Akan Memikirkan Sepak Bola

Arif termasuk berani, melirik kursi langganan para politisi atau perwira tinggi dari kalangan militer. Padahal ia sudah pernah gagal menjajal jabatan tesebut pada 2016, karena terganjal syarat minimal aktif lima tahun di dunia persepakbolaan.

P. Hasudungan Sirait, Wartawan Senior:

Mengenang Wartawan-Pecinta Alam-Aktifis Kawakan Aristides Katoppo

Nyata, Bang Tides adalah sosok yang luar biasa. Tak hanya wartawan yang menyuguhkan karya-karya investigasi serta pecinta alam yang memberi warna pada banyak kelompok (terutama Mapala UI), dia.

Gunawan Wiradi, Melanjutkan Hidup Sebagai Korban G30S

Gerakan 30 September 1965, yang terjadi 54 tahun lalu telah mengubah kehidupan banyak orang. Peristiwa berdarah itu diperkirakan memakan korban jiwa antara 500 ribu hingga satu juta manusia.

Dokter Mangku: Saya Tidak Menerima Sepeser pun dari Pasien

Hingga di usia senjanya saat ini, dia terus bekerja demi melayani pasien yang membutuhkan bantuannya. Tak tanggung-tanggung, Mangku selalu menyediakan waktu kapan saja untuk  melayani pasien.

Relawan Kesehatan (REKAN)

Mereka yang Berkorban untuk Sesama Tanpa Mengharapkan Imbalan

Tidak banyak orang yang punya niat tulus membantu sesama, tanpa mengharapkan imbalan. Terlebih masa sekarang, di mana segala sesuatu selalu dihargai dengan materi.