Pakar Komunikasi Ini Beberkan Alasan Ahok Pantas Jadi Bos BUMN

Sabtu, 16/11/2019 20:15 WIB
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) (Media Indonesia)

Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) (Media Indonesia)

Jakarta, law-justice.co - Basuki Tjahaja Purnama (BTP atau Ahok) dikabarkan akan duduk sebagai petinggi di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pertamina. Berbagai reaksi atas rencana ini pun bevariasi, ada yang pro, ada pula yang kontra. Namun, Pakar Komunikasi Publik Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing menilai, mantan Gubernur DKI Jakarta itu pantas menjadi bos di salah satu BUMN karena jujur dan transparan.

"Keberanian, anti kemapanan, pendobrak kekakuan birokrasi, dan kerja keras yang luar biasa dimiliki oleh seorang Ahok, menurut hemat saya, ia sangat pantas di posisi dirut di salah satu BUMN yang selama ini sangat bermasalah," kata Emrus di Jakarta, Sabtu (16/11/2019) seperti dikutip dari Teropong Senayan.

Karena itu dia mengusulkan agar mantan suami veronica Tan itu menduduki posisi sebagai Dirut Pertamina.

"Tugas utamanya "membongkar" kemapanan yang sangat merugikan negara selama ini," tegasnya.

Sementara itu, Emrus juga mengamati pihak-pihak yang menolak Ahok. Menurut dia, terdapat empat kategori pihak yang menolak Ahok. Pertama, orang yang murni berkeinginan agar Ahok tidak masuk menjadi pimpinan di BUMN. Mereka tidak setuju dengan karakter Ahok yang selama ini tampak kurang humanis.

Kedua, lanjut Emrus, orang yang boleh jadi mengganggu kepentingannya selama ini dan yang akan datang bila mana Ahok benar-benar duduk sebagai pemimpin di BUMN tarkait.

Ketiga, orang yang bisa jadi ada aktor tertentu di belakangnya. Mereka merasa kemapanannya selama ini bakal terusik. Keempat, orang yang mencoba "menanam saham" manakala benar-benar Ahok menjadi pimpinan BUMN tertentu.

"Untuk mengonfirmasi empat atau lebih kategori tersebut, haya waktulah yang mengujinya bilamana Ahok benar-benar sudah ditempatkan di BUMN dengan posisi sangat strategis," tutur dia.

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar