Ahli Prabowo: Kalau Bansos Berpengaruh, Ahok Harusnya Kalahkan Anies

Kamis, 04/04/2024 21:00 WIB
Polemik menguar dari gedung Mahkamah Konstitusi. Sebuah putusan yang memuluskan laju Gibran Rakabuming Raka menjadi bakal cawapres menuai protes. Posisi ayah Gibran, Joko Widodo sebagai Presiden RI dan Ketua MK Anwar Usman selaku pamannya, membuat plesetan MK sebagai Mahkamah Keluarga kembali mengemuka. Ada yang mengatakan ini adalah puncak KKN era Jokowi. Hal paling mengejutkan, jelang akhir, PDI Perjuangan selaku partai utama penopang Jokowi balik kanan, dia turut menghujat beleid ini.

Polemik menguar dari gedung Mahkamah Konstitusi. Sebuah putusan yang memuluskan laju Gibran Rakabuming Raka menjadi bakal cawapres menuai protes. Posisi ayah Gibran, Joko Widodo sebagai Presiden RI dan Ketua MK Anwar Usman selaku pamannya, membuat plesetan MK sebagai Mahkamah Keluarga kembali mengemuka. Ada yang mengatakan ini adalah puncak KKN era Jokowi. Hal paling mengejutkan, jelang akhir, PDI Perjuangan selaku partai utama penopang Jokowi balik kanan, dia turut menghujat beleid ini.

Jakarta, law-justice.co - Saksi ahli Prabowo-Gibran di Mahkamah Konstitusi, Hasan Nasbi menyebut tidak ada data yang membuktikan bahwa bantuan sosial (bansos) mempengaruhi kemenangan kandidat petahana.

Hasan mencontohkan pengaruh bansos di beberapa pemilihan. Salah satunya Pilkada DKI Jakarta 2017 ketika Anies Baswedan mengalahkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

"Kalau ada hubungan bansos dengan keterpilihan, Anies tak bisa lawan Ahok," kata Hasan dalam sidang di Gedung MK, Jakarta, Kamis 4 April 2024.

Dia juga mencontohkan Pilkada DKI Jakarta 2012 saat Joko Widodo mengalahkan petahana Fauzi Bowo. Begitu pula Ganjar Pranowo yang melawan Bibit di Pilgub Jawa Tengah 2013.

Hasan mengatakan banyak kasus di mana petahana kalah saat intensitas pemberian bantuan sosial tinggi. Menurutnya, pemilihan ditentukan oleh kualitas kandidat.

"Petahana bisa menang karena calon lawannya tidak lebih baik. Sesederhana itu. Kalau calon lawannya lebih baik, dan bansos berapa pun, petahana akan kalah," bebernya dikutip dari CNN Indonesia.

Sebelumnya, Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud mendalilkan politisasi bansos oleh pemerintah untuk memenangkan Prabowo-Gibran. Mereka menuding Presiden Jokowi menggunakan instrumen negara untuk memenangkan anaknya.

Dua paslon itu meminta MK membatalkan hasil Pilpres 2024. Mereka ingin pilpres diulang tanpa keikutsertaan Prabowo-Gibran.***

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar