Keluarga Ungkap Ada Kejanggalan dalam Kematian Aktivis Walhi

Selasa, 08/10/2019 12:30 WIB
Ilustrasi

Ilustrasi

Medan, law-justice.co - Polisi kembali membawa jenazah aktivis HAM dan Walhi, Golfrid Siregar, dari rumah duka ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan. Petugas melaporkan ke keluarga, akan mengautopsi jenazah korban untuk mengungkap kasus kematiannya.

Keluarga almarhum, Serdiana Sitompul mengatakan, dirinya mendapat telepon dari polisi bahwa mereka akan menjemput jenazah Golfrid untuk autopsi. 

"Tapi saya bilang, jenazahnya sudah di kampung. Tapi akhirnya mereka tetap jemput," kata Serdiana kepada wartawan di Rumah Sakit Bhayangkara Medan, Sumatera Utara (Sumut), Senin (7/10/2019) malam.

Menurut dia, pihak keluarga juga menilai banyak kejanggalan dalam kasus kematian Golfrid. Di antaranya luka-luka di tubuh korban hanya di bagian kepala saja, sedangkan tubuh lainnya, tidak ada.

Serdiana yang merupakan tante Golfrid ini menilai, bila keponakannya ini menjadi korban kecelakaan, pasti ada luka di bagian badan ke bawah. Tapi kondisi tersebut tidak ditemukan pada tubuh korban.

"Ini bukan karena kecelakaan," kata dia.

Sebelumnya, pihak Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sumut menyebut, Golfrid mengalami luka serius di bagian tempurung kepala. Kemudian di wajah korban juga terdapat luka lebam.

Sementara ini, pihak dokter dan rumah sakit belum memberikan keterangan resmi terkait hasil autopsi korban. Sedangkan, jenazah Golfrid sudah kembali dibawa ke kampung halamannya untuk dimakamkan.

(Hidayat G\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar