Soal Keluhan Selebaran Kampanye PSI ke Rumah Warga, PSI Minta Maaf

Jum'at, 02/02/2024 16:59 WIB
Logo PSI (Dok.PSI)

Logo PSI (Dok.PSI)

Jakarta, law-justice.co - Viral di media sosial netizen memprotes Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang mengirim selebaran berisi informasi partai dan caleg. PSI pun buka suara terkait hal itu.

Dalam unggahan, Jumat 2 Februari 2024, seorang netizen mengunggah video yang menampilkan seorang ojek online (ojol) mengirim surat ke rumah seorang warga.

Saat dibuka surat itu ternyata dari PSI, isinya informasi mengenai caleg DPRD DKI Jakarta.

Netizen itu mempertanyakan dari mana PSI mendapatkan nama dan alamat pemilik rumah dengan akurat. Di unggahan tersebut, disampaikan juga keberatan kepada PSI karena dianggap alamat rumah dan nama lengkap itu privasi dari warga negara.

Penjelasan PSI
Terkait hal itu, Ketua DPW PSI DKI Jakarta, Elva Farhi Qolbina bilang surat itu adalah salah satu bentuk kampanye PSI.

"Memang benar surat untuk masyarakat DKI Jakarta tersebut kami dari DPW PSI Jakarta yang membuat dan mengirimkan. Surat tersebut berupa platform kampanye kami untuk warga Jakarta, dan juga berisi rekam jejak wakil legislatif kami di DPRD," jelas Elva dilansir dari Detik.

Lebih lanjut Elva mengatakan harapannya warga Jakarta mendapatkan informasi apa saja yang sudah dilakukan oleh wakil rakyat mereka di DPRD selama 5 tahun ini. Dia juga menegaskan alamat dan nama pemilik rumah didapat dari KPU.

"Terkait dengan data kependudukan, kami menegaskan bahwa data tersebut dapat diakses oleh seluruh partai politik peserta Pemilu dan data tersebut merupakan data DPT 2019 yang hanya berupa nama dan alamat saja," ungkap Elva.

"Data-data kami peroleh resmi dari KPU sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sebab, semua partai politik diikutsertakan dalam proses penyusunan dan penetapan daftar pemilih. Sehingga parpol bisa memberi masukan jika ada pemilih yang seharusnya terdaftar tapi tidak terdaftar. Data yang diberikan KPU hanya berisi nama dan alamat, tidak meliputi NIK, tanggal lahir dan lain-lain," tambahnya.

Dia mengatakan surat-surat yang dikirim adalah bentuk dari keinginan PSI secara tulus menyapa para pemilih dan mengenalkan platform dan para caleg kami sehingga bisa dikenal lebih dekat oleh pemilih. PSI mohon maaf atas ketidaknyamanan itu.

"Kami memohon maaf jika kegiatan literasi politik ini menimbulkan ketidaknyamanan," pungkasnya.***

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar