Menko Polhukam: Malam Natal di Seluruh Indonesia Aman dan Lancar (3)

Minggu, 25/12/2022 06:09 WIB
Menkopolhukam Mahfud MD komentari kasus Ade Yasin soal WTP yang dibeli (suara)

Menkopolhukam Mahfud MD komentari kasus Ade Yasin soal WTP yang dibeli (suara)

Jakarta, law-justice.co - Disisi lain, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim Irjen Toni Harmanto, dan Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto melakukan pengecekan di sejumlah gereja yang ada di Surabaya, Sabtu (24/12) malam.

Pengecekan yang dilakukan ini bertujuan untuk memastikan seluruh proses ibadah Natal di Jatim dapat berjalan dengan baik, aman, nyaman, tenang dan khidmat.

Tiga titik yang mereka datangi pada Sabtu malam aalah Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria, Jalan Kepanjen Surabaya; Katedral Hati Kudus Yesus, Jalan Polisi Istimewa, dan Gereja Bethany Jalan Nginden Intan Surabaya.

"Kami melakukan kunjungan sore hari ini ke tiga gereja, ingin memastikan bahwa seluruh proses peribadatan baik yang dilaksanakan pada hari ini dan besok semuanya bisa berjalan dengan baik," kata Khofifah.

Mantan Menteri Sosial RI ini menyebut, mewujudkan kehidupan yang harmoni dibutuhkan kebersamaan dari semua pihak untuk saling menjaga keadaan yang aman, tenang dan kondusif.

Oleh karena itu, pada pengamanan Natal tahun 2022 dan tahun baru 2023 ini juga dilibatkan gerakan Pramuka, Banser NU, dan elemen masyarakat lainnya.

"Sehingga harmoni di antara kehidupan masyarakat ini bisa kita jaga bersama-sama," ujarnya.

Khofifah juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk turut serta menjaga keadaan di Jatim tetap kondusif, selama Natal san tahun baru.

"Tolong dijaga kedamaian, keamanan dan kenyamanan di dalam proses beribadah termasuk dalam menyambut ibadah Natal pada Tahun 2022 dan menyambut tahun baru 2023," ajaknya.

"Kita semua tentu ingin hidup dalam suasana yang aman damai penuh ketenangan dan tentu kebahagiaan bersama," imbuhnya.

Di sela-sela kunjungannya, Khofifah sempat bersapa dengan beberapa jemaah yang ada di Gereja. Ia berharap umat Nasrani dapat merayakan Natal dengan kebahagiaan.

Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto, mengatakan pihaknya mengerahkkan 18.000 personel gabungan untuk pengamanan Natal dan tahun baru.

Toni menyebut, belasan ribu personel itu dikerahkan untuk mengamankan dan melakukan penjagaan di gereja, fasilitas umum serta objek vital lainnya.

"Untuk mengantisipasi pergerakan kenakalan remaja yang sempat viral, kami akan menambah kegiatan patroli dan menempatkan anggota yang dimungkinkan untuk tempat berkumpul mereka," katanya.

Dia juga memastikan tidak ada pembatasan pada perayaan Nataru tahun ini. Meski begitu, pencegahan Covid-19 tetap dilakukan.

Terpisah, Unit Penjinak Bom (Jibom) Brimob Polda Jatim melakukan sterilisasi di gereja-gereja Mojokerto, salah satunya di Gereja Eben Haezer.

Kapolresta Mojokerto AKBP Wiwit Adisatria melalui Kasi Humas Polresta Mojokerto Iptu MK Umam mengatakan, sterilisasi dan pengamanan ini dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang melaksanakan ibadah.

"Bapak Kapolres menurunkan Tim Jibom Brimob Polda Jatim berkolaborasi dengan Satsamapta Polresta Mojokerto melakukan sterilisasi di setiap sudut gereja dalam rangka antisipasi teror," kata Umam

Umam mengatakan dalam pelaksanaan sterilisasi oleh Tim Jibom Brimob Polda Jatim tidak ditemukan hal-hal yang mencurigakan terkait teror.

Gereja Eben Haezer, Jalan Kartini Kota Mojokerto, sendiri merupakan lokasi ledakan bom malam Natal 24 Desember 2000,

Saat kejadian, sebagian besar jemaah sudah meninggalkan gereja usai kebaktian Natal. Tapi, dalam peristiwa tersebut, satu anggota Banser NU Kota Mojokerto, Riyanto, menjadi korban.

Riyanto saat itu tengah melaksanakan tugas organisasi untuk turut membantu aparat keamanan melakukan penjagaan malam Natal di Gereja Eben Haezer.

Riyanto membawa lari sebuah tas yang berisikan bom, menjauh dari lokasi gereja. Bom meledak dan Riyanto meninggal dengan kondisi yang mengenaskan. Nama Riyanto kini dikenang sebagai nama jalan di Mojokerto

"Mengacu dengan tragedi 22 tahun yang lalu pada saat momentum Nataru, saya berharap rekan-rekan jangan underestimate dan tetap waspada" kata Kapolresta Mojokerto AKBP Wiwit Adisatria.

"Saya minta kepada seluruh personel pengamanan untuk tetap meningkatkan kewaspadaan, meningkatkan kesiapsiagaan sehingga kegiatan pengamanan Natal dapat berjalan dengan baik," imbuhnya.

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar