Kasus Tambang Ilegal di Jawa Tengah

Sindiran Warganet ke Ganjar: Receh Aja Ngak Bisa Apalagi Nyapres?

Rabu, 30/11/2022 14:20 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (Dok.Pemprov Jateng)

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (Dok.Pemprov Jateng)

Jakarta, law-justice.co - Para pengguna Twitter ramai-ramai menyindir Ganjar Pranowo yang akui gagal atasi tambang ilegal di Jawa Tengah yang memiliki bekingan ngeri.


Gubernur Jawa Tengah itu sebelumnya telah membentuk tim Paser Bumi, namun rencana operasi Paser Bumi dengan Polda Jateng selalu bocor.

"Pernah ikhtiar dengan Polda dengan Paser Bumi nggak sukses. Kita mau operasi, bocor, Pak," keluhnya.

Menanggapi keluhan Ganjar soal tambang ilegal, warganet ramai-ramai mengkritik Ganjar yang dinilainya tidak bisa mengatasi permasalahan di wilayahnya, padahal masih dalam scope kecil.

Tak hanya itu, pengguna lain mendesak kader PDIP itu untuk jujur saja apabila ia memang tidak mampu mengatasi tambang ilegal, seperti halnya yang pernah dilakukan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming.

Pengguna lain juga mempertanyakan Ganjar yang disebut-sebut sebagai bakal capres, namun tampak menyerah begitu saja mengatasi hal sekecil itu.


"Gmn mau jd presiden, skup daerah aja ga bisa ngatasin, gmn mau skup negara 38 provinsi, yg masing2 wilayahnya punya masalah," tulis @Fer***

"Lha kl tambang yg receh aja dia ga bisa nangani,gmn kl ntar mau nyalon trus nangani tambang yg gedhe2.. Sadar yo pak. Toblas...toblas," kata @Zul***

"Di lingkup Jateng aja udah nyerah, gimana se Indonesia," ujar @heh***


"alasan yg mengada2 sbb dia punya kuasa, dia punya kaki tangan dan aparat banyak. kalo dia sungguh2 mk sehari pun akan musnah tambang2 ilegal itu. jangan2...?" cuit pengguna @Ama***

Diketahui, persoalan ini mendadak ramai dibicarakan setelah sebelumnya ada keluhan warganet pada Gibran soal tambang ilegal di Klaten.

Gibran mengatakan terdapat beking ngeri di balik tambang ilegal tersebut.

"Ya pak. Ini bupati juga beberapa kali mengeluh ke saya. Backingan nya ngeri," ujar putra sulung Presiden Joko Widodo itu.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar