Demo Tolak Pemekaran Papua di Nabire Ricuh, Polisi & Warga Terluka

Jum'at, 01/04/2022 09:41 WIB
Foto: Unjuk rasa penolakan DOB di Nabire Papua berakhir ricuh. Lemparan batu massa dibalas polisi pakai tembakan gas air mata (Detik)

Foto: Unjuk rasa penolakan DOB di Nabire Papua berakhir ricuh. Lemparan batu massa dibalas polisi pakai tembakan gas air mata (Detik)

Jakarta, law-justice.co - Aksi Unjuk rasa penolakan daerah otonomi baru (DOB) di Kabupaten Nabire, Papua berakhir ricuh.

Kericuhan membuat polisi hingga warga luka-luka terkena lemparan batu.

Massa unjuk rasa mulai terkonsentrasi di sejumlah titik sentral di Kabupaten Nabire, yakni di rumah sakit, kawasan Kali Bobo, Simpang SP 1 hingga di Pasar Karang Tumaritis. Massa berkumpul sejak pukul 07.00 WIT, Kamis (31/3).

Kemudian di wilayah Pasar Karang Tumaritis, massa tiba-tiba melempar batu ke arah polisi sekitar pukul 13.00 WIT. Polisi lalu membalas dengan tembakan gas air mata untuk memukul mundur barisan massa.

"Pasar Karang Tumaritis (lokasi kericuhan). Situasinya terjadi provokasi sehingga ada lemparan batu," ujar Kapolres Nabire AKBP Ketut Suarnaya.

"Dilakukan tindakan mencegat dengan gas air mata," sambung Suaryana.

5 Polisi dan 2 Warga Sipil Luka-luka

Meski memukul mundur massa, terdapat 5 anggota polisi yang menjadi korban. Mereka luka-luka akibat terkena lemparan batu.

"Polisi ada beberapa kena batu," ungkapnya.

Polisi yang terkena lemparan batu disebut hanya mengalami luka ringan. Dia lantas memastikan anggota yang terluka tetap dapat bertugas pengamanan unjuk rasa.

"Polisi luka ringan saja ada 5 anggota kita yang luka di tangan di kaki," katanya.

Sementara warga yang turut menjadi korban luka merupakan mereka yang melintas di dekat area kericuhan unjuk rasa. Suaryana warga sipil yang menjadi korban pelemparan batu membuat laporan polisi (LP).

"Warga yang tidak menahu kemudian melintas ada 2 yang jadi korban luka, mereka sedang buat LP juga," katanya.

Diketahui, gelombang penolakan DOB Papua di Nabire cukup besar. Polisi juga menerjunkan 600 personel yang akan dibantu TNI.

"Kita personel hari ini 600 lebih turun ke lapangan dan telah di-back-up teman-teman TNI juga," kata Suaryana.

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar