SMRC: Sentimen Publik soal Kondisi Ekonomi Indonesia Buruk Naik Tajam

Senin, 27/12/2021 08:17 WIB
Ilustrasi Ekonomi Anjlok. (Ayojakarta).

Ilustrasi Ekonomi Anjlok. (Ayojakarta).

Jakarta, law-justice.co - Sebanyak 31,9 persen masyarakat menyatakan bahwa kondisi ekonomi nasional saat ini lebih buruk ketimbang tahun lalu.

Termuan itu berdasarkan rilis hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) bertajuk “Ekonomi-Politik 2021 dan Harapan 2022: Opini Publik Nasional”.

Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, dalam presentasi hasil survei tersebut menyatakan bahwa ada 31,9 persen warga yang menilai kondisi ekonomi nasional sekarang lebih buruk atau jauh lebih buruk dibanding tahun lalu.

Sementara yang menyatakan sebaliknya lebih banyak, 36,3 persen menilai lebih baik atau jauh lebih baik. Ada 27 persen menilai tidak ada perubahan.

Dalam hasil survei itu, responden yang menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab 4,8 persen.

“Sebelum ada wabah Covid-19, pada survei Juni 2019, yang menilai kondisi ekonomi nasional lebih buruk atau jauh lebih buruk dibanding tahun sebelumnya sekitar 17,5 persen. Setelah ada wabah Covid-19, sentimen negatif tersebut naik tajam menjadi 60,3 persen pada survei Oktober 2020,” papar Deni yang merilis survei secara online Minggu (26/12).

Survei SMRC ini dilakukan pada 8-16 Desember 2021 melalui tatap muka atau wawancara langsung dengan melibatkan 2420 responden terpilih secara acak (multistage random sampling) dari seluruh populasi Indonesia yang berumur minimal 17 tahun atau sudah menikah.

Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 2062 atau 85 persen. Margin of error survei diperkirakan sebesar ± 2,2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar