Desmond Tutu, Pejuang Anti Apharteid Afrika Selatan Tutup Usia

Minggu, 26/12/2021 21:20 WIB
Aktivis anti-Apartheid Afrika Selatan, Desmond Tutu Meninggal Dunia (AP)

Aktivis anti-Apartheid Afrika Selatan, Desmond Tutu Meninggal Dunia (AP)

Afrika Selatan, law-justice.co - Aktivis anti-Apartheid Afrika Selatan, Desmond Tutu, meninggal dunia di usia 90 tahun. Kabar itu disampaikan oleh Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa.


"Meninggalnya Uskup Agung Emeritus Desmond Tutu adalah babak lain dari duka dalam perpisahan bangsa kita dengan generasi Afrika Selatan yang luar biasa, yang telah mewariskan kepada kita Afrika Selatan yang telah dibebaskan," katanya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir AFP dan BBC, Minggu (26/12/2021).

Presiden Ramaphosa mengatakan Tutu adalah "seorang pemimpin spiritual ikonik, aktivis anti-apartheid dan juru kampanye hak asasi manusia global".

Dia menggambarkannya sebagai "seorang patriot tanpa tandingan; seorang pemimpin berprinsip dan pragmatis yang memberi makna pada wawasan alkitabiah bahwa iman tanpa perbuatan adalah mati."

"Seorang pria dengan kecerdasan luar biasa, integritas dan tak terkalahkan melawan kekuatan apartheid, dia juga lembut dan rentan dalam belas kasihnya bagi mereka yang telah menderita penindasan, ketidakadilan dan kekerasan di bawah apartheid, dan orang-orang yang tertindas dan tertindas di seluruh dunia." imbuhnya.

Kematian Tutu terjadi hanya beberapa minggu setelah presiden kulit putih terakhir Afrika Selatan, FW de Clerk, meninggal dunia pada usia 85 tahun.

Diketahui Desmond Tutu mendapat julukan `kompas moral` lantaran tidak pernah takut untuk berbicara kebenaran kepada penguasa, apa pun kepercayaan atau warna kulitnya.

Perjuangannya dibuktikan dengan memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada 1984. Saat itu dirinya turut andil memerangi aturan minoritas kulit putih di negaranya.

Terkenal blak-blakan, bahkan setelah jatuhnya rezim apartheid rasis, Desmond Tutu terus berjuang melawan ketidakadilan Afrika Selatan.

"Ini adalah hak istimewa yang luar biasa, ini adalah kehormatan besar bahwa orang berpikir bahwa mungkin nama Anda dapat membuat perbedaan kecil," katanya kepada AFP sesaat sebelum ulang tahunnya yang ke-80 pada tahun 2011 lalu.

Desmond Tutu dikenal jadi sosok yang melobi untuk kenegaraan Palestina hingga menyerukan Kongres Nasional Afrika terkait korupsi.

Dia adalah sosok yang menciptakan dan mempopulerkan istilah "Bangsa Pelangi" untuk menggambarkan Afrika Selatan ketika Nelson Mandela menjadi presiden kulit hitam pertama di negara itu.


Pada saat itu, Tutu menjabat sebagai Uskup Agung Anglikan kulit hitam pertama di Cape Town.

Diangkat menjadi Uskup Agung pada tahun 1986, ia menggunakan posisinya untuk mengadvokasi sanksi internasional terhadap apartheid, dan kemudian melobi hak-hak secara global.

Pada 1997, Desmond Tutu didiagnosis menderita kanker prostat dan harus menjalani perawatan.

Pada Mei 2021 lalu, Tutu muncul kembali di depan publik saat menerima vaksin Covid-19. Dia terlihat di luar Rumah Sakit dengan kursi roda sambil melambai tanpa sepatah kata pun.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar