Junimart Disebut Harus Cium Tangan Ketum PP, Razman: Itu Tidak Benar

Minggu, 28/11/2021 15:25 WIB
Ribuan massa aksi Pemuda Pancasila menggeruduk Gedung Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR RI. (Law-Justice)

Ribuan massa aksi Pemuda Pancasila menggeruduk Gedung Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR RI. (Law-Justice)

Jakarta, law-justice.co - Pemuda Pancasila (PP) dikabarkan mendesak politikus PDI Perjuangan (PDIP) Junimart Girsang untuk mencium tangan Ketum PP Japto Soerjosoemarno sebagai bentuk minta maaf.

Menanggapi hal itu, Ketua Badan Penyuluhan dan Pembelaan Hukum (BPPH) PP Razman Arif Nasution membantah kabar itu. Razman menyebut Junimart hanya perlu meminta maaf.

"Tapi yang paling pokok itu adalah respons di depan media online, cetak, elektronik, dan kalau ada bahasa mengatakan cium tangan itu nggak benar," kata Razman Arif Nasution saat dihubungi, Minggu (28/11/2021).

"Itu tidak benar. Saya tidak pernah katakan cium tangan," sambungnya.

Razman mengaku tak pernah mendapat perintah tersebut dari Japto. Ia menilai tuntutan soal cium tangan itu berlebihan.

"Karena saya juru bicara, tidak pernah ada perintah ketua umum kepada saya untuk kalau datang Junimart minta maaf dan cium tangan beliau, tidak ada. Itu berlebih-lebihan," ujarnya mengutip detik.com.

Menurut dia, tuntutan PP terhadap Junimart yaitu permohonan maaf yang diutarakan secara publik. Sebab, pihaknya mempermasalahkan pernyataan Junimart yang dinilai menyamakan PP dengan organisasi masyarakat (ormas) lain, seperti Front Pembela Islam (FPI) dan Forum Betawi Rempug (FBR).

"Tidak ada itu (cium tangan). Yang ada memang harus minta maaf sampaikan kepada publik dan sampaikan bahwa PP jangan disamakan dengan organisasi yang namanya FPI yang namanya FBR. Kita beda," tuturnya.

 

(Tim Liputan News\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar