Tak Main-main! OPM Bakar Ekskavator Proyek Trans Papua

Kamis, 09/09/2021 18:00 WIB
TPNPB-OPM mengklaim membakar alat berat yang digunakan pemerintah Indonesia untuk pembangunan jalan Trans Papua, Rabu (8/9/2021). (Foto Dok. Sebby Sambom)

TPNPB-OPM mengklaim membakar alat berat yang digunakan pemerintah Indonesia untuk pembangunan jalan Trans Papua, Rabu (8/9/2021). (Foto Dok. Sebby Sambom)

Jayapura, law-justice.co - Pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) membakar alat berat yang digunakan pemerintah Indonesia untuk pembangunan jalan Trans Papua, Rabu (8/9/2021).

"Memang benar ada pembakaran alat berat milik WIKA dan kasusnya kini ditangani Polres Pegunungan Bintang," kata
Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito kepada wartawan, Kamis (9/9/2021).

Cahyo mengatakan kejadian itu diketahui setelah salah seorang karyawan PT WIKA melaporkannya ke Mapolres Pegbin di Oksibil.

Kejadian itu, kata Cahyo, bermula saat karyawan yang bermukim di mess Bolangkop hendak ke lokasi kerja di Kampung Mangabib. Setibanya di lokasi, mereka melihat dua berat jenis ekskavator dalam keadaan terbakar. Mereka pun lantas tidak berani bekerja dan kembali ke kamp dan kemudian melaporkannya ke polisi.

Cahyo mengaku, anggotanya sudah ke TKP untuk melakukan pengecekan. Dia mengatakan, saat ini karyawan PT WIKA masih berada di kamp karena warga menjamin akan mengamankan mereka.

Sementara itu, Juru Bicara Komando Nasional TPNPB-OPM Sebby Sambom mengatakan, pembakaran alat berat itu dilakukan pihaknya pada Rabu (8/9/2021) dini hari.

"Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat ( TPNPB) telah membakar alat berat pada pukul 3:30 WIB dining hari di Jalan Trans Oksibil- Kiwirok, tepatnya di Mangabip. Dan hal ini telah dilaporkan langsung oleh Bridjend Lamek Taplo, sebagai panglima kodap 15 Galum Kupel," ujar Sambom melalui keterangan tertulis, Kamis (9/9/2021).

Aksi pembakaran itu, kata Sambom sebagai perlawanan TPNPB OPM. Selain itu juga untuk memberikan peringatan tegas agar proyek apa saja di seluruh tanah Papua segera dihentikan.

"Tinggalkan semua program pembangunan di West Papua, duduk segara dimeja perundingan dengan juru-juru runding bangsa Papua," tegas Sambom.

Ditegaskannya, Panglima Kodap 15 Ngalum Kupel Bridgen Lamek Taplo dan Komandan Operasi TPNPB Mayjend Lekagak Telenggen bertangungjawab atas peristiwa ini.

"Kami tetap lawan semua disemua sisi jikalau TNI-Polri juga menembak masyarakat kami, maka kami juga tembak masyarakat mereka, Bridgen Lamek Taplo menambahkan," pungkasnya.

(Tim Liputan News\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar