Astaga! Harga Emas Antam Anjlok Lagi, Makin Jauh dari Sejuta per Gram

Rabu, 25/11/2020 11:01 WIB
Harga emas mengalami penguatan seiring dengan pelemahan dolar AS dan peningkatan permintaan di tengah tekanan global. Kenaikan harga emas didorong oleh  kekhawatiran wabah virus corona yang menciptakan kepanikan di kalangan investor. Robinsar Nainggolan

Harga emas mengalami penguatan seiring dengan pelemahan dolar AS dan peningkatan permintaan di tengah tekanan global. Kenaikan harga emas didorong oleh kekhawatiran wabah virus corona yang menciptakan kepanikan di kalangan investor. Robinsar Nainggolan

Jakarta, law-justice.co - Hari ini, Rabu 25 November 2020, harga jual emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam berada di posisi Rp 953 ribu per gramnya.

Harga emas rontok Rp8.000 dari sebelumnya yang berada di level Rp961 ribu per gram.

Serupa, harga pembelian kembali (buyback) juga merosot Rp10 ribu dari Rp839 ribu per gram menjadi Rp829 ribu per gram.

Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran
0,5 gram senilai Rp526 ribu,
2 gram Rp1,84 juta,
3 gram Rp2,74 juta,
5 gram Rp4,54 juta,
10 gram Rp9,02 juta,
25 gram Rp22,43 juta,
50 gram Rp44,79 juta.

Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp89,51 juta, 250 gram Rp223,51 juta, 500 gram Rp446,82 juta, dan 1 kilogram Rp893,6 juta.

Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

Sementara, harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX menguat 0,25 persen menjadi US$1.815,4 per troy ons.

Begitu pula dengan harga emas di perdagangan spot yang tercatat naik 0,21 persen ke posisi US$1.811,43 per troy ons pada pagi ini.

Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan harga emas berpotensi semakin melemah hari ini.

Sebab, pasar terus mengapresiasi keberhasilan uji vaksin AstraZeneca.

"Pasar masih menanggapi positif mengenai keberhasilan uji vaksin yang bertambah dan kepastian politik di AS yang akan membantu pemulihan ekonomi global," imbuh Ariston seperti melansir cnnindonesia.com, Rabu 25 November 2020.

 

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar