Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Naik 20.000 Sehari, Ini Sebabnya

Sabtu, 06/04/2024 09:40 WIB
Awal Pekan, Nilai Tukar Rupiah & Harga Emas Antam Kompak Perkasa. (Liputan6).

Awal Pekan, Nilai Tukar Rupiah & Harga Emas Antam Kompak Perkasa. (Liputan6).

Jakarta, law-justice.co - Harga emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk pada Sabtu 6 April 2024 di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung terbang Rp20.000 menjadi Rp1.299.000. Sekaligus mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa.

Dengan rekor hari ini, maka harga emas sudah mencetak rekor selama enam kali sejak akhir Maret 2024 lalu.

Begitu juga dengan harga buyback (harga yang digunakan ketika menjual emas kembali) naik Rp4000 dibandingkan satu hari sebelumnya menjadi Rp1.190.000 per gram.

Sebelumnya, dalam rangka libur dan cuti bersama Idul Fitri 1445 H untuk operasional perdagangan emas antam di butik emas logam mulia, layanan logammulia.com, dan BRANKAS LM akan tutup sementara mulai hari ini, Sabtu (6/4/2024) hingga Senin (15/4/2024). Seluruh layanan mulai bukan ada akan beroperasi normal kembali pada 16 April 2024

Sementara untuk pameran pada 6 - 15 April 2024 akan tetap buka, hanya untuk transaksi pembelian. Pameran tutup khusus tanggal 10 - 11 April 2024 dan tidak melayani transaksi pembelian.

Berikut untuk rincian harga emas antam hari ini, Sabtu 6 April 2024  dilansir dari CNBC Indonesia :

Harga emas dunia yang melejit menjadi pendorong harga emas antam mencapai harga tertinggi. Tercatat dari 28 Maret 2024 emas dunia sudah mencetak rekor lima kali.

Melansir data Refinitiv, pada penutupan perdagangan akhir pekan ini, Jumat (5/4/2024) emas dunia seharga US$ 2.329,50 per troy ons, menguat 1,50% dalam sehari. Penguatan kemarin membalikkan arah dari pergerakan hari sebelumnya yang sempat terkoreksi 0,44%.

Dalam sepekan sendiri, emas telah melonjak 4,35%. Hal ini menunjukkan tren penguatan masih berlanjut dalam tiga pekan beruntun.

Penguatan harga emas dunia hingga pecah rekor lagi berkaitan erat dengan sifatnya sebagai safe haven di kala banyak ketidakpastian terjadi.

Ada beberapa ketidakpastian yang masih menyelimuti pasar tahun ini diantaranya faktor geopolitik dari perang Israel - Hamas yang masih berlanjut hingga aksi berbagai bank sentral yang cenderung mengumpulkan emas akibat dedolarisasi.

Sebut saja ada China dan Rusia sejak 2022 telah meningkatkan emas sebagai cadangan devisa mereka supaya tidak terlalu bergantung pada dolar Amerika Serikat (AS).

Apalagi era suku bunga tinggi masih potensi terjadi mengingat ekonomi AS masih cukup kuat dimana pasar tenaga kerja masih ketat, ditambah dengan inflasi yang memanas.***

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar