Pengusaha Keluhkan Aksi Sweeping Produk Prancis: Ekonomi Makin Susah

Rabu, 04/11/2020 20:49 WIB
Aksi sweeping produk Prancis buat ekonomi Indonesia makin susah(Tribun).

Aksi sweeping produk Prancis buat ekonomi Indonesia makin susah(Tribun).

Jakarta, law-justice.co - Pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron kini berbuntut panjang. Aksi boikot dan sweeping terhadap produk Prancis pun terjadi dimana-mana, termasuk di Indonesia.

Namun, aksi sweepin gtersebut dikeluhkan oleh Asosiasi Pengusaha Ritel Seluruh Indonesia. Pasalnya hal itu ternyata membuat perekonomian Indonesia makin buruk.

"Aksi ini tidak memberikan suatu manfaat apapun, justru makin membebani perekenomian khususnya sektor perdagangan," kata Ketua Umum Aprindo Roy Mandey seperti dilansir dari Suara.com, Rabu (4/11/2020).

Menurut Roy penyisiran semacam itu bukan pendekatan yang bagus, sebaliknya membuat ekonomi yang sekarang sedang sulit akibat pandemi virus corona, semakin membebani peritel menjalankan usaha.

"Apalagi saat ini ditengah lesunya demand dan market akibat pelemahan daya beli atau menahan konsumsi, di masa pandemi ini," katanya.

Aprindo, kata Roy, mendukung sikap pemerintah Indonesia dalam menyikapi persoalan sebagai buntut pernyataan kontroversial Macron. Aprindo meminta aparat bersikap tegas terhadap aksi sweeping yang dinilai mengarah ke anarki.

Peritel tidak bisa berbuat banyak menyangkut protes terhadap produk buatan Prancis. Mereka menyerahkan sepenuhnya kepada pilihan konsumen.

"Kami menghormati keputusan konsumen, apakah akan membeli atau tidak atas produk dari Prancis yang dijual di gerai ritel modern," kata Roy.

Bagi peritel, harapannya perdagangan tetap berjalan dengan baik, apalagi sekarang sedang masa pandemi. "Jadi biarlah perdagangan berjalan seperti biasanya dan normal," katanya.

"Kami meminta agar pemerintah RI, terus aktif berkomunikasi dengan pemerintah Prancis untuk menindaklanjuti sikap tegas, yang langsung disampaikan Presiden Joko Widodo, pada beberapa hari lalu," katanya.

 

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar