Larang Abaya-Mengaku Gay, Ini Sosok PM Baru Prancis Berusia 34 Tahun

Rabu, 10/01/2024 08:23 WIB
Larang Abaya-Mengaku Gay, Ini Sosok PM Baru Prancis Berusia 34 Tahun. (CNN).

Larang Abaya-Mengaku Gay, Ini Sosok PM Baru Prancis Berusia 34 Tahun. (CNN).

Jakarta, law-justice.co - Pada hari Selasa 9 Januari 2024 kemarin, Presiden Prancis, Emmanuel Macron menunjuk Gabriel Attal sebagai Perdana Menteri termuda Prancis di usianya yang baru berusia 34 tahun.

Penunjukan Attal dilakukan usai Elisabeth Borne mengajukan pengunduran diri sebagai PM Prancis, bersama seluruh anggota pemerintahan, setelah menjabat kurang dari dua tahun.

"Presiden menunjuk Gabriel Attal sebagai perdana menteri, dan menugaskannya untuk membentuk pemerintahan," demikian pernyataan kantor Macron, seperti melansir cnnindonesia.com.

Attal merupakan kepala pemerintahan termuda dan pertama di Prancis, yang secara terbuka menyatakan dirinya sebagai seorang gay.

Sebelum menjadi PM, Attal menjabat sebagai Menteri Pendidikan Prancis. Selama menjabat, dia pernah menerapkan larangan memakai abaya di lingkungan sekolah pada September lalu.

"Tidak akan lagi mungkin untuk mengenakan abaya di sekolah," ucap Attal kepada stasiun televisi TF1 pada Agustus 2023.

Attal menilai penggunaan pakaian tradisional perempuan Muslim itu melanggar hukum sekuler yang ketat di Prancis, terutama dalam pendidikan.

Larangan ini ditetapkan setelah debat salam berbulan-bulan di tingkat parlemen soal penggunaan abaya di sekolah-sekolah Prancis.

Sejumlah laporan muncul bahwa penggunaan abaya di sekolah semakin banyak dan hal ini membuat ketegangan di sekolah antara guru dan orang tua murid.

Terlepas dari kebijakannya yang kontroversial terutama bagi sekitar 3,35 juta umat Muslim di Prancis itu, penunjukan Attal sebagai PM disebut membawa angin segar bagi Prancis.

"Duo Macron-Attal dapat memberikan kehidupan baru (bagi pemerintah)," demikian pernyataan lembaga tersebut.

Attal juga sempat ditugaskan sebagai juru bicara pemerintahan selama masa pandemi Covid-19.

Penunjukkan Attal juga sudah diperkirakan sebelumnya, usai pengunduran diri Borne.

"Gabriel Attal mirip dengan Macron pada tahun 2017," kata anggota parlemen Prancis, Patrick Vignal. Dia juga menyebut Attal adalah sosok yang memiliki otoritas.

Sementara itu sebuah lembaga survey Harris Interactive juga menyebut penunjukkan Attal membawa angin segar bagi Prancis.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar