Ini Alasan Gubernur Sumbar Tak Mau Komentari Pernyataan Fadli Zon

Jum'at, 25/09/2020 15:34 WIB
Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno tak mau komentari pernyataan Fadli Zon (Foto Net)

Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno tak mau komentari pernyataan Fadli Zon (Foto Net)

Padang, Sumbar, law-justice.co - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno mengaku tak mau mengomentari pernyataan Fadli Zon soal wacana Provinsi Minangakbau. Dirinya mengaku takut apa yang disamapaikannya nati malah jadi polemik.

Fadli Zon mengungkapkan wacana perubahan nama Provinsi Sumbar menjadi Provinsi Minangkabau.

“Kalau saya berkomentar, mendukung atau menolak, pasti jadi polemik. Saya tidak mau masuk dalam pusaran itu. Tapi kalau memang ada tokoh masyarakat atau kelompok masyarakat yang ingin mengapungkan wacana ini dan membahasnya, silakan saja,” katanya di Padang seperti dilansir dari pojoksatu.id, Jumat (25/9/2020).

Irwan mengemukakan bahwa masyarakat bisa mewacanakan perubahan nama provinsi. Namun dia mengingatkan bahwa sesuai dengan peraturan perundang-undangan ada proses yang harus dilalui untuk mengubah nama provinsi.

“Nanti kalau masyarakat sepakat untuk mengubah dan memang dimungkinkan secara aturan, saya dukung. Tapi kalau nanti kesimpulannya tidak perlu diubah, tetap menggunakan nama Sumatera Barat, saya juga akan mendukung keinginan itu,” katanya.

“Intinya keinginan masyarakat,” ia menambahkan. Irwan mengatakan bahwa sebagai kepala daerah dan pejabat pemerintah tugasnya adalah bekerja untuk semaksimal mungkin untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Sebelumnya politikus Gerindra asal Sumbar Fadli Zon mengemukakan wacana perubahan nama Provinsi Sumatera Barat menjadi Provinsi Minangkabau karena menilai nama Minangkabau lebih sesuai dengan sejarah dan kekhasan budaya.

Ia mencontohkan, nama provinsi seperti Aceh, Bali, dan Papua berkaitan dengan keistimewaan sejarah, budaya, dan identitas etnis masyarakatnya.

Menurut dia, wacana perubahan nama Provinsi Sumatera Barat menjadi Provinsi Minangkabau sudah muncul sejak tahun 1970-an. Sebelumnya wacana penggunaan nama Daerah Istimewa Minangkabau (DIM) juga pernah menjadi polemik di Ranah Minang.

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar