Di Parlemen Eropa, Fadli Zon Sebut Agresi Israel di Gaza Praktik NAZI

Minggu, 26/11/2023 21:53 WIB
Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon. (Fajar)

Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon. (Fajar)

law-justice.co - Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon menyampaikan pernyataan awal bahwa Barat dan siapapun yang mendukung kekejaman Israel di Gaza akan kehilangan kompas moral. Bahkan praktik yang dilakukan Israel sekarang ini adalah praktik NAZI di era modern. Pernyataan tersebut disampaikan Fadli pada pertemuan dialog the 3rd Inter-Regional European Parliament (EP) - ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) di Strasbourg, Prancis pada akhir November 2023.

Fadli Zon menyinggung keadaan di Gaza yang sangat menghawatirkan. Setidaknya ada 14 ribu masyarakat Palestina meninggal dunia karena serangan brutal Israel. Satu anak-anak meninggal setiap 5 menit. Belum lagi serangan kepada tempat ibadah dan rumah sakit, termasuk rumah sakit Indonesia. “Hal ini tidak dapat diterima dan merupakan kejahatan kemanusiaan yang sangat luar biasa,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (26/11/2023) sebagaimana dikutip Parlementaria.

Fadli juga mengingatkan kembali bahwa rakyat Palestina mengalami kekurangan akses terhadap makanan, air, listrik, dan juga pemadaman komunikasi di tengah tragedi kemanusiaan yang mengerikan ini. Selain itu, standar ganda dan mental kolonialisme negara-negara yang berdiri bersama Israel turut disoroti oleh Fadli.

Mentalitas kolonial masih banyak tersisa terutama dengan standar ganda dan kemunafikan dari Barat. Meskipun ada bukti nyata mengenai kekejaman Israel terhadap rakyat Palestina, sangat disayangkan dan berbahaya bahwa standar ganda dan perilaku kolonialisme masih ada di abad ke-21. Ini dapat membuat mereka kehilangan pedoman moral (moral compass).

 “Saya juga ingatkan Uni Eropa bahwa agenda bersama dalam menjaga perdamaian dan stabilitas tidak akan ada artinya, jika hak-hak rakyat Palestina tak diperhatikan,” kata politisi Partai Gerindra ini.

Meskipun gencatan senjata sementara selama 4 hari perlu disambut baik, namun komunitas internasional, termasuk Uni Eropa harus tetap memperhatikan keadaan di Gaza, dan menuntut akuntabilitas Israel. “Kita perlu menyambut baik langkah gencatan senjata 4 hari ini, khususnya untuk bantuan kemanusiaan, tapi harus ada solusi permanen agar tercipta perdamaian di kawasan,” jelas Politisi Fraksi Partai Gerindra ini.

Akuntabilitas merupakan elemen yang krusial dalam tragedi kemanusiaan di Gaza. Karena itu, penting untuk Uni Eropa menekan Israel untuk menghentikan pembunuhan terhadap warga Palestina, mendorong gencatan senjata secara permanen, dan menggalang upaya untuk mendorong ICC menyelidiki Israel atas genosida terhadap rakyat Palestina.

“Saya juga ingatkan Uni Eropa bahwa agenda bersama dalam menjaga perdamaian dan stabilitas tidak akan ada artinya, jika hak-hak rakyat Palestina tak diperhatikan,” tegas Anggota Komisi I DPR RI ini.

Sebagai tambahan, pertemuan EP-AIPA Dialogue Meeting ini membahas terkait EP-AIPA Joint Assembly, di mana diinisiasikan untuk memperkuat kerja sama antarparlemen. Hal ini juga disambut baik oleh Fadli sebagai Ketua BKSAP DPR RI dengan beberapa catatan untuk memastikan bahwa dialog akan efektif, tidak menduplikasikan dialog yang ada, dan berdasarkan kesetaraan, saling menghormati dan menguntungkan.

Pertemuan juga, antara lain mendiskusikan perlunya kerja sama perdagangan kedua wilayah dan secara bilateral, dimana delegasi DPR RI menyampaikan pentingnya menuntaskan perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).

(Bandot DM\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar