Pak Jokowi Jangan Bohong, Katakan Saja Kalau Memang Ekonomi Minus 9 %

Senin, 10/08/2020 09:03 WIB
Menkeu Sri Mulyani dan Presiden Jokowi (berkabar.id)

Menkeu Sri Mulyani dan Presiden Jokowi (berkabar.id)

Jakarta, law-justice.co - Aktivis Petisi 28, Haris Rusly Moti kembali melontarkan kritikan keras terhadap Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kali ini dia meminta pemerintah untuk jujur soal angka pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sudah anjlok menurut data BPS.

Menurut dia, ada kemungkinan kondisi realita justru lebih rendah dari data yang dikeluarkan oleh BPS beberapa waktu lalu sebesar 5,32 persen di kuartal II tahun 2020.

"Pemerintah Jokowi jangan berbohong terkait keadaan ekonomi, jika minus 8-9 persen ya katakan saja demikian," kicaunya di twitter, Minggu 9 Agustus 2020 kemarin.

Dia mengaku alasan permintaannya tersebut didasarkan oleh beragam perbedaan angka pertumbuhan ekonomi. Hal itu membuatnya geram.

Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah pandemik Covid-19 dipastikan minus pada kuartal II tahun 2020.

Belakangan, prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sempat menjadi perdebatan. Awalnya, pemerintah memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi Tanah Air kontraksi hingga minus 4,3 persen.

Prediksi lain disampaikan mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) periode 2013-2018, Agus Martowardojo. Beberapa waktu lalu, ia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II 2020 lebih negatif dibanding klaim pemerintah, yakni hingga minus 6%.

Padahal, rata-rata pertumbuhan ekonomi di 5 tahun terakhir berada di angka 5%. Kekhawatiran mengenai resesi pun makin deras.

Namun prediksi pemerintah dipatahkan oleh data Badan Pusat Statistik (BPS). Benar saja, angka yang dirilis lebih mengkhawatirkan dibanding prediksi pemerintahan di bawah Presiden Joko Widodo.

BPS mengungkap, pertumbuhan ekonomi Indonesia minus hingga 5,32 persen di kuartal II tahun 2020.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar