Mahfud Bandingkan Korban Kasus Corona dengan Diare,DPR: Bukti Tak Siap

Kamis, 28/05/2020 16:08 WIB
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD (swarnanews.co.id)

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD (swarnanews.co.id)

Jakarta, law-justice.co - Pernyataan Menko polhukam Mahfud MD yang membandingkan korban meninggal karean covid-19 dengan penyakit diare dan kecelakaan lalu lintas dikritik oleh Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay. Menurutnya, apa yang disampaikan Mahfud tersebut tak bijak.

“Lagi pula, kenapa perbandingannya kecelakaan lalu lintas dan beberapa penyakit katostropik? Kenapa tidak sekalian dibandingkan dengan kematian akibat perang dunia II? Kematian akibat perang dunia pasti jauh lebih banyak,” ucap Saleh seperti dikutip dari jpnn, Kamis (28/5).

Lebih lanjut dia menilai perneyataan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu menunjukkan pemerintah sudah tak sanggup lagi dalam mengahdapi pandemi covid-19.

Hal lain menunjukkan bahwa pemerintah sedang membangun kesadaran baru warga masyarakat untuk kembali menjalani kehidupan sebagaimana biasa. Hal ini diperlukan agar roda perekonomian kembali berjalan normal.

"Sebab, kebijakan PSBB yang diterapkan selama ini secara nyata berdampak langsung pada perekonomian di tingkat nasional, bahkan global," katanya.

Lebih lanjut politikus PPP ini menilai pemerintah menjadikan penyelamatan ekonomi sebagai prioritas utama. Sementara, penanganan covid-19 hanya akan dilakukan sebagaimana penanganan penyakit-penyakit menular lain yang ada di Indonesia.

Hal itu menurutnya bertentangan dengan keputusan pemerintah yang telah menjadikan covid-19 sebagai bencana nasional. Dan, sampai saat ini gugus tugas menegaskan bahwa status bencana nasional itu belum berakhir.

“Kalau pak Mahfud meminta agar masyarakat tidak takut berlebihan, lalu kenapa sejak awal ini ditetapkan sebagai bencana nasional? Bukankah suatu bencana, apalagi itu statusnya bencana nasional, sangat wajar ditakuti dan dikhawatirkan?," katanya.

Lantas, dia pun mendesak agar para pejabat pemerintah lebih bijak dalam memberikan pernyataan. Sebab, dengan begitu masyarakat bisa tetap optimis.

"Optimisme dan semangat masyarakat harus tetap dibangun. Karena dengan mereka dan bersama merekalah perlawanan terhadap Corona ini dapat dilakukan," tutupnya.

 

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar