Kabar Baik! Vaksin Covid-19 Segera Ada, Lagi Dicoba ke Manusia

Kamis, 09/04/2020 17:26 WIB
vaksin virus corona diumumkan WHO (tribunnews)

vaksin virus corona diumumkan WHO (tribunnews)

Jakarta, law-justice.co - Sudah lebih dari dua lusin perusahaan telah mengumumkan program pembuatan dan riset vaksin yang bakal digunakan untuk mencegah virus corona atau COVID-19. Tujuannya hanya satu, mengakhiri `neraka` pandemi.

Kini perusahaan-perusahaan tersebut ada yang dalam tahapan pengujian awal ke tubuh manusia. Novavax, salah satunya.

Perusahaan bioteknologi di Maryland seperti ditulis NYTimes, mengatakan kandidat vaksinnya telah merangsang respons kekebalan yang kuat. Hal ini dibuktikan di laboratorium dan hewan.

"Result, menghasilkan antibodi yang dapat melawan virus corona. Vaksin ini disebut NVX-CoV2373. Dan ini akan memulai uji cobanya di Australia kepada manusia pada Mei," tulis NY Times. Produk tersebut, jika berhasil, akan tersedia secara luas satu tahun ke depan.

Sementara, vaksin yang dibuat perusahaan biotek Moderna sudah dalam uji klinis. Uji coba sudah dimulai pada 15 Maret 2020 lalu.

Inovio Pharmaceuticals juga telah melakukan uji coba dan menyuntikannya ke sukarelawan pada Senin kemarin. Johnson & Johnson, yang telah menerima kemitraan hampir US$ 500 juta melalui divisi Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan A.S, juga akan memulai uji klinis pada bulan September 2020.

Vaksin eksperimental yang dikembangkan oleh para peneliti di University of Pittsburgh dan Baylor College of Medicine juga menunggu izin dari Food and Drug Administration untuk memulai pengujian pada manusia. Sementara Rusia, melalui Presiden Vladimir Putin sudah mengumumkan akan memasukkan vaksin ke 300 sukarelawan Juni nanti.

Hingga saat ini, belum ada pengobatan atau vaksin yang terbukti terhadap COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh coronavirus. Vaksin akan menjadi cara terbaik untuk menghentikan penyebaran corona lebih lanjut karena meningkatkan pertahanan alami sistem kekebalan tubuh.

"Kita semua berusaha melakukan sesuatu, yang hampir tidak ada presedennya, yaitu mempercepat vaksin di tengah pandemi," kata Dr. Peter Hotez, yang merupakan co-direktur Pusat Vaksin Rumah Sakit Anak Texas untuk Pengembangan Vaksin di Baylor College of Medicine.

Dari data Worldometer, ada 1,5 juta warga dunia yang terinfeksi corona. COVID-19 menyebar di 209 negara dan kawasan dunia. (cnbcindonesia)

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar