Spanyol dalam Bahaya, 102.000 Orang Positif Covid-19

Kamis, 02/04/2020 18:42 WIB
korban terjangkit virus corona (Suryakepri)

korban terjangkit virus corona (Suryakepri)

Jakarta, law-justice.co - Keganasan virus Corona terus merenggut banyak nyawa di Spanyol. Hingga Rabu (1/4) waktu setempat, lebih dari 9 ribu orang telah meninggal di Spanyol usai terinfeksi virus Corona, sedangkan jumlah kasus infeksi Coronavirus telah menembus angka 100 ribu kasus.

Spanyol menjadi negara dengan jumlah kematian tertinggi kedua di dunia setelah Italia, dengan virus tersebut telah menewaskan 9.053 orang setelah 864 orang meninggal dalam waktu 24 jam terakhir, angka harian tertinggi di Spanyol. Adapun total jumlah kasus infeksi Coronavirus mencapai 102.136 orang. Dilaporkan bahwa sebanyak 22.647 orang telah sembuh dan meninggalkan rumah sakit.

Namun berdasarkan data harian, tingkat kasus baru terus menunjukkan tren menurun selama sepekan terakhir. Terlebih lagi, jumlah orang yang dirawat di rumah sakit dan mereka yang dirawat intensif di ICU telah menurun. Hal ini menunjukkan bahwa wabah virus Corona telah mencapai puncaknya.

Demikian disampaikan kepala unit koordinasi darurat Kementerian Kesehatan, Fernando Simon, seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (2/4/2020).

"Ini penting," kata Simon yang dirinya juga dinyatakan positif Corona pekan ini.

"Saat ini masalah utama bukan soal apakah kita telah mencapai puncaknya atau tidak, tampaknya kita telah sampai di sana, dan angka-angka mulai menurun," ujarnya.

Dikatakannya, prioritas utama saat ini adalah memastikan sistem kesehatan mampu menjamin perawatan memadai bagi seluruh pasien.

Menurut para pejabat Spanyol, angka-angka belakangan ini memberikan indikasi sangat positif bahwa kebijakan lockdown yang diterapkan sejak 14 Maret lalu, telah berhasil mengendalikan penyebaran virus Corona.

Berdasarkan data terbaru pada Rabu (1/4) waktu setempat, jumlah kasus baru Coronavirus meningkat 8 persen, dibandingkan dengan hampir 11 persen pada hari sebelumnya dan 20 persen pada sepekan lalu.(detikcom)

 

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar