Meski Pasien Covid-19 Masih Sedikit, India Langsung Lockdown

Rabu, 25/03/2020 18:59 WIB
Perdana Menteri India Narendra Modi (Pikiranrakyat)

Perdana Menteri India Narendra Modi (Pikiranrakyat)

Jakarta, law-justice.co - Sampai Selasa (24/3/2020) jumlah pasien terinfeksi virus corona di India masih 519 orang dan 10 orang meninggal dunia. Dibandingkan beberapa negara lain, jumlah korban relatif kecil. Tapi pemerintah India bertindak tegas. India akhirnya memutuskan untuk memberlakukan lockdown.

Negara dengan 1,3 miliar penduduk iru akan berada di bawah "penguncian total" selama 21 hari untuk memerangi penyebaran pandemi coronavirus. Perdana Menteri Narendra Modi, menyiapkan 2 miliar dolar AS untuk biaya perawatan kesehatan.

"Seluruh negara akan dikunci, kuncian total," kata Modi pada hari Selasa (24/3/2020) dalam pidato yang disiarkan televisi. "Untuk menyelamatkan India, untuk menyelamatkan setiap warganya, kau, keluargamu ... setiap jalan, setiap lingkungan dikurung," katanya.

Pejabat kesehatan memperingatkan bahwa coronavirus berasal dari kota-kota besar, tempat pertama kali muncul, bisa menyebar ke kota-kota kecil.

Peneliti kesehatan telah memperingatkan bahwa lebih dari satu juta orang di India dapat terinfeksi virus Corona pada pertengahan Mei. India telah memutuskan hubungan penerbangan internasional dan akan menghentikan layanan penerbangan domestik pada tengah malam dalam upaya untuk menghentikan penyebaran.

Ada kekhawatiran di India tentang penyebaran virus ke komunitas miskin dan kemampuan sektor kesehatan masyarakat yang kekurangan sumber daya untuk mengatasinya.

Seorang pejabat kesehatan di negara bagian barat Maharashtra mengatakan kasus baru mulai muncul di kota-kota kecil setelah gelombang pertama muncul di kota-kota besar seperti Mumbai.

"Tren ini mengkhawatirkan karena daerah pedesaan memiliki infrastruktur yang terbatas untuk menangani wabah ini," kata pejabat kesehatan negara yang menolak disebutkan namanya dikutip Al Jazeera.

Kekhawatiran baru di negara bagian Punjab di India utara adalah risiko infeksi dari sekitar 90.000 orang India perantauan yang telah melakukan perjalanan kembali ke tanah air leluhur mereka, kata pejabat tinggi kesehatan pemerintah negara bagian itu, Balbir Singh Sidhu.

Banyak orang dari Punjab tinggal di Inggris, Amerika Serikat dan Kanada dan melakukan perjalanan kembali di musim dingin untuk pulang kampung.

Sebuah tim ilmuwan yang bermarkas besar di AS mengatakan pekan ini bahwa penghitungan infeksi India dapat melonjak menjadi 1,3 juta pada pertengahan Mei.

"Anda berada dalam krisis yang sangat menyakitkan," kata Bhramar Mukherjee, seorang profesor biostatistik dan epidemiologi di University of Michigan yang terlibat dalam penelitian ini.

Lebih dari 377.300 orang telah terinfeksi oleh coronavirus secara global, dan 16.520 telah meninggal, menurut penghitungan Reuters. (teropong senayan)

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar