Istana Respon Isu Erick & Sri Mulyani Akan Digulingkan Lewat Jiwasraya

Kamis, 30/01/2020 11:47 WIB
Juru Bicara Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Fadjroel Rachman. (solopost)

Juru Bicara Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Fadjroel Rachman. (solopost)

Jakarta, law-justice.co - Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) buka suara tentang kasus PT Asuransi Jiwasraya melalui tulisan di media sosialnya.

Salah satunya informasi tentang upaya penggulingan Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Keuangan Sri Mulyani lewat lewat Pansus Jiwasraya.

Pansus tersebut hingga kini belum terwujud, sementara yang sedang berjalan adalah Panja Jiwasraya yang dibentuk Komisi VI DPR.

Pihak Istana Presiden menanggapi hal itu dengan santai. Pihak istana pun merespons informasi yang disampaikan SBY tersebut

"Kepada Pak SBY kami juga ucapkan terima kasih atas kritik dan masukannya dan kami memperhatikan apa yang jadi masukan Pak SBY," kata Juru bicara Presiden, Fadjroel Rachman di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (29/1/2020).

Fadjroel menekankan, pemerintah saat ini cenderung menerima masukan apapun yang disampaikan oleh pihak luar. Baik itu dari kalangan koalisi maupun non koalisi.

"Sampai hari ini kami ucapkan makasih saja. Apapun yang disampaikan pihak luar, dari dalam kalangan pemerintahan koalisi juga sampaikan dan itu betul-betul jadi masukkan akhirnya itu bukti demokrasi bekerja di Indonesia," tuturnya.

Seperti diketahui, sebelumnya lewat tulisan panjang di akun Facebook resminya Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku menelisik lebih dalam alasan orang-orang yang menginginkan Pansus untuk menyelidiki masalah Jiwasraya.

Dia amat kaget mendengar alasan tersebut. Beberapa nama menteri, termasuk Sri Mulyani diminta untuk bertanggung jawab atas kasus Jiwasraya.

"Ada yang `dibidik dan harus jatuh` dalam kasus Jiwasraya ini. Menteri BUMN yang lama, Rini Sumarno harus kena. Menteri yang sekarang Erick Thohir harus diganti. Menteri Keuangan Sri Mulyani harus bertanggung jawab. Presiden Jokowi juga harus dikaitkan," kata SBY.


Sumber: detik.com

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar