Jokowi Minta Aparat Hukum Tak Mencari-cari Kesalahan Investor

Kamis, 31/10/2019 17:48 WIB
Presiden Joko Widodo (cnn.com)

Presiden Joko Widodo (cnn.com)

Jakarta, law-justice.co - Presiden Joko Widodo mengingatkan agar jajaran menterinya memberi jaminan hukum terhadap pelaku usaha hingga BUMN.

Dia meminta agar penegak hukum tidak mencari-cari kesalahan investor.

"Banyak masalah investasi yang antre tapi karena kepastian hukumnya diragukan, akhirnya mereka tak bisa merealisasikan investasinya. Kemudian juga para pelaku usaha dan investor dalam negeri termasuk BUMN yang banyak ketakutan dengan aparat hukum, tolong juga jangan sampai terjadi dicari-cari kesalahan, digigit-gigit, sehingga program-program yang harusnya bisa kita selesaikan berhenti di tengah jalan karena banyak orang yang enggak senang dengan pemnbangunan itu," kata Jokowi seperti dilansir Detik.com, Kamis (31/10/2019).

Hal itu dia sampaikan saat membuka rapat terbatas dengan jajaran Kemenko Polhukam di Istana Kepresiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, hari ini. Dia meminta Menko Polhukam, Kapolri, Jaksa Agung, dan KPK memastikan hukum menjamin keberanian investor.

Jokowi mengingatkan jangan sampai aparat hukum dibajak oleh mafia hingga program-program tidak berjalan. Dia siap melawan para mafia itu.

"Jangan sampai para mafia yang menggigit dan menghadang program pembangunan justru terus berkeliaran. enggak. Ini harus kita balik hal ini," ucapnya.

Dia meminta aparat penegak hukum mendukung program-program strategis pemerintah. Jangan sampai kesalahan yang tidak ada dicari-cari.

"Jadi instrumen dan aparat hukum kita harus mendukung program-program strategis pemerintah dalam memecahkan permasalahan bangsa, memberikan keberanian kepada para pelaku usaha, BUMN, birokrasi untuk inovasi yang jelas tidak ada niat jahatnya. Jangan dicari-cari kesalahannya. Istilah hukumnya mens rea. Yang tidak ada niat melawan hukum jangan dicari-cari. Tapi jika ada niat jahatnya silakan diselesaikan," tegas Jokowi.

(Regi Yanuar Widhia Dinnata\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar