Buat Apa Pemerintah Bentuk Lembaga Baru Bernama LDKPI?

Jum'at, 18/10/2019 20:05 WIB
Sri Mulyani dan Retno Marsudi (Detak.co)

Sri Mulyani dan Retno Marsudi (Detak.co)

Jakarta, law-justice.co - Hari ini, Jumat (18/10/2019), Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) resmi diluncurkan di Kantor Kementrian Luar Negeri.

Lembaga ini dibentuk oleh Kementerian Keuangan yang merupakan unit organisasi non-eselon, menerapkan pola pengelolaan keuangan badan layanan umum (BLU).

Melansir dari CNBC Indonesia, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pembentukan lembaga ini merupakan kerjasama dengan Kementerian Luar Negeri. Harapannya, bisa mempersiapkan lembaga dana kerjasama pembangunan internasional.

Lebih lanjut Sri mengatakan sesuai dengan cita-cita pendiri bangsa yang ingin betul-betul menjaga perdamaian, lembaga ini bisa menunjang politik luar negeri.

"Dalam rangka menunjukkan Indonesia sebagai negara besar dunia baik dari sisi penduduknya geografinya dan juga ekonominya untuk bisa bertanggung jawab menjaga ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi," ungkap Sri dalam sambutan pada Peluncuran LDKPI di Kantor Kemenlu.

Setelah diresmikannya lembaga ini, kata Sri, akan membuat kita semua saling bersinergi dalam rangka meningkatkan efektifitas politik luar negeri Indonesia. Sehingga negara Indonesia semakin dikenal sebagai negara yang selalu mengupayakan perdamaian dunia.

"Kita berharap lembaga ini tentu terus meningkatkan Indonesia sebagai negera yang besar yang bermartabat dan memiliki peran dan pengaruh positif di dunia," imbuh Sri.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan peluncuran LKDPI menjadi persembahan terakhir di masa kepemimpinan Jokowi-JK, demi mendukung politik luar negeri Indonesia. "Bagi kami peluncuran Indonesia Agency for International Development (AID) dalam rangka diplomasi yang dapat memperkuat kontribusi dan peran Indonesia di dunia internasional," ungkapnya.

Menurutnya secara prinsip Indonesia ingin terus berkontribusi bagi perdamaian dan kesejahteraan. Indonesia juga bisa menjadi alat untuk mencapai Sustainable Development Goals atau SDGs. Dalam acara yang juga dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla. Retno menyampaikan terima kasih karena selama 5 tahun kepemimpinannya selalu membuka pintu untuk melakukan diskusi mengenai pelaksanaan politik luar negeri di Indonesia.

Retno sempat bercanda jika saat ini banyak berita mengenai pemeriksaan DNA untuk mengetahui asal usul Indonesia. "Jika pak Jusuf Kalla memeriksakan DNAnya maka selain DNA dari Indonesia maka pasti akan ditemukan dalam DNA bapak perdamaian dan kemanusiaan," kata Retno.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar