184 Warga Nduga Termasuk 41 Anak-anak, Tewas di Pengungsian

Rabu, 09/10/2019 10:50 WIB
Kondisi Pengungsi Nduga Papua (Youtube)

Kondisi Pengungsi Nduga Papua (Youtube)

Jakarta, law-justice.co - Ribuan warga Nduga, Papua masih mengungsi hingga hari ini akibat konflik bersenjata yang terjadi disana sejak Desember 2018.

Ribuan pengungsi itu tersebar di kabupaten tetangga seperti Wamena, Lanny Jaya dan daerah lainnya.

Dari pengungsian ini, tercatat 184 orang asli Nduga meninggal dunia. 41 orang di antaranya adalah anak-anak berusia sekolah.

“Coba bayangkan, 41 anak yang meninggal dunia di pengungsian ini adalah usia sekolah. Ini bukti Jokowi dan jajarannya abaikan nasib mereka,” ujar Sepi Wanimbo, ketua pemuda gereja Baptis Papua seperti melansir jubi.co.id.

Menurut Wanimbo, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua harus netral dan merata dalam penanganan, entah bantu bahan makanan ataupun ketersediaan rumah layak huni, sebagaimana dilakukan terhadap pengungsi dari Wamena pasca insiden 23 September 2019.

“Jangan melihat dari kaca mata politik, tetapi harus melihat dari nilai kemanusiaannya. Karena nilai manusia lebih berharga dan mahal. Sehingga (dalam ) menangani pengungsi masyarakat Nduga dan masyarakat Jayawijaya [Wamena] harus netral,” katanya.

Ia membandingkan respons Pemerintah pusat dan Pemprov untuk penanganan pengungsi karena longsor di Sentani dan Wamena, terasa lebih cepat membuka mata dan telinga dibanding pengungsi masyarakat Kabupaten Nduga.

“Padahal pengungsi masyarakat Nduga sudah terbengkalai. Hidupnya tidak nyaman, selama sembilan bulan membutuhkan pertolongan dari Pemerintah,” ucapnya.

Aleb Koyau, salah satu mahasiswa pada sebuah perguruan tinggai di Jayapura mengatakan pengungsi masyarakat dari Nduga dan Wamena sama-sama mencari perlindungan dan kenyamanan.

Dia mempertanyakan makna lima sila pada Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia. “Di manakah sila kedua, ketiga dan kelima yang tertulis di Pancasila? Inikah cara negara kita? Nilai-nilai Pancasila dikemanakan?,” katanya kesal.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar