Misteri Potongan Tubuh yang Hangus Temui Titik Terang

Kamis, 11/07/2019 05:01 WIB
Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun (Breakingnews)

Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun (Breakingnews)

Banyumas, law-justice.co - Meski Polres Banyumas sebelumnya menemui kesulitan mengindentifikasi mayat yang hangus terbakar, saat ini Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun mengungkapkan telah menemui titik terang identitas korban serta pelaku pembunuhnya.

"Sudah ada titik terang, saya mohon doanya kita sedang melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku. Sudah teridentifikasi terduga pelakunya," ujar AKBP Bambang Yudhantara Salamun, Rabu (10/7/2019).

Kapolres menegaskan bahwa ada saksi-saksi yang melihat pelaku pada saat kejadian.

"Keterangan saksi sempat ada melihat dan meyakinkan seribu persen bahwasanya terduga pelaku adalah orang itu," kata Kapolres.

Kapolres mengungkapkan secara singkat jika pelaku diketahui datang ke lokasi itu menggunakan mobil.

"Berdasarkan keterangan saksi-saksi di lokasi kejadian, bahwasanya yang terlihat pada saat kejadian itu sekitar jam 07.00 WIB pagi menggunakan kendaraan adalah orang tersebut," tambahnya seperti dikutip dari Tribunjateng.com.

Pada saat disinggung terkait jenis kendaraannya seperti apa, pihaknya belum dapat memberikan keterangan secara pasti.

"Soal jenis kendaraan nanti-nanti ya. Setiap ada perkembangan akan kita laporkan," pungkasnya.

Kapolres sempat mengatakan jika potongan kepala, tangan, dan kaki yang terbakar diduga adalah korban mutilasi.

Saat ini mayat tersebut sudah berada di rumah sakit Margono Soekarjo Purwokerto untuk autopsi.

Diberitakan sebelumnya, warga RT 8 RW 3, Dukuh Plandi, Desa Watuagung, Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas digemparkan dengan temuan potongan kepala, tangan dan kaki manusia dalam keadaan hangus terbakar pada Senin (8/7/2019) sekira pukul 18.10 WIB.

Bermula dari saksi Pariman (45) warga setempat yang mendapat laporan dari seorang anak kecil berumur 12 tahun sekira pukul 16.30 WIB.

Anak tersebut mengaku menemukan daging besar bekas di bakar di selokan atau gorong-gorong Desa Watu Agung RT 8 RW 3, Kecamatan Tambak, Banyumas.

Mendapat laporan dari anak kecil tersebut Pariman kemudian langsung mendatangi TKP dan mengecek lokasi tersebut.

Ketika dicek oleh Pariman, ternyata benar menemukan adanya potongan tangan dan kepala yang sudah hangus terbakar.

Penemuan potongan kepala dan tangan yang hangus terbakar tersebut cukup mengemparkan warga sekitar.

Polisi sampai saat ini masih menyelidiki potongan kepala dan tangan tersebut dengan membawanya ke rumah sakit Margono Purwokerto untuk di autopsi.

Potongan kepala, tangan dan kaki manusia yang sudah dalam keadaan terbakar ini ditemukan warga di bawah gorong gorong.

Tepatnya di jembatan saluran air dekat dengan jalur perbukitan jalan alternatif penghubung antara Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Banjarnegara, Jateng.

Saat ditemukan kondisi kepala tangan dan kaki sudah dalam kondisi gosong akibat terbakar.

Potongan kepala tersebut sudah hangus dan susah untuk dikenali lagi.

Tim inafis Polres Banyumas yang datang ke TKP penemuan kepala dan potongan tangan langsung melakukan olah tempat kejadian perkara.

Seorang warga yang biasa melintasi jalan alternatif penghubung Banyumas dan Banjarnegara, Ratno (45) warga Desa Gumelem, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara mengaku sempat melihat kepulan asap di tempat kejadian.

"Saya memang sering lewat jalan ini.

Tetapi, saya tidak menyadari bahwa asap itu adalah pembakaran mayat.

Saya kira itu bakar-bakar biasa," ungkap Ratno, Selasa (9/7/2019).

Sementara itu, saat dikonfirmasi Kapolres Banyumas, AKBP Bambang Yudhantara Salamun mengatakan jika pihaknya sudah menerima laporan tersebut.

"Jadi kita kemarin sore menerima informasi dari warga ada potongan tangan, kepala dan kaki.

Anggota langsung melakukan olah TKP, sekarang masih dalam penyelidikan, karena itu lokasinya berada di perbatasan Banyumas dan Banjarnegara yang berjarak hanya 50 meter," ujar Kapolres.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar