Rekam jejak Wisnu Kuncoro, direktur Krakatau Steel yang Tertangkap OTT KPK

Minggu, 24/03/2019 14:59 WIB
Wisnu Kuncoro yang menjadi tersangka kasus suap memiliki kekayaan Rp14,6 miliar (foto: kumparan)

Wisnu Kuncoro yang menjadi tersangka kasus suap memiliki kekayaan Rp14,6 miliar (foto: kumparan)

law-justice.co - Komisi Pemberantasa Korupsi (KPK) menangkap Direktur PT Krakatau Steel (PT KS) Wisnu Kuncoro di kediamannya di BSD City, Tangerang Selatan pada Jumat (22/3) malam. Berdasarkan laporan masyarakat yang diterima KPK, sang direktur yang menjabat sebagai Direktur Produksi dan Teknolgi ini diduga menerima sejumlah uang dari para kontraktor perusahaan BUMN yang memproduksi baja tersebut.

Wisnu Kuncoro yang mejabat direktur sejak 29 Maret 2017 telah ditetapkan sebagai tersangka karena diduga menerima suap dari dua pihak swasta, yakni Kenneth Sutardja dan Kurniawan Eddy Tjokro.

Insinyur elektro lulusan perguruan tinggi terbaik di negeri ini, Institut Teknologi Bandung (ITB), pada 1987, memulai karirnya di anak-anak perusahaan PT KS. Pria kelahiran Solo, Jawa Tengah, 21 Januari 1963, pernah menjabat Direktur Operasi PT Krakatau Daya Listrik (2006-2009), kemudian Direktur Utama PT Krakatau Daya Listrik (2009-2014). Setelah itu, Wisnu melanjutkan kariernya dengan menjabat sebagai Direktur Utama PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (2014-2015) dan menjadi Direktur Utama PT Krakatau Engineering (2015-2017).

Dia juga dikenal sebagai seorang pekerja keras. Lulusan pendidikan S2 Master Engineering Universitas Indonesia (UI) pada 1996 dan S2 Master Manajemen tahun 2003 ini, tercatat memiliki total kekayaan mencapai Rp 14,63 miliar. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) periode 2017 yang dilaporkan pada 29 Maret 2018, jumlah tersebut naik drastis dari Rp 5,96 miliar pada 2016.

Harta kekayaan pria yang juga pernah mengenyam pendidikan S2 di University of Wollongong tahun 1996 itu, antara terdiri atas harta tidak bergerak (tanah dan bangunan) senilai Rp5.5 miliar yang tersebar di sejumlah lokasi seperti Tangerang, Jakarta Selatan, Bandung, Solo, dan beberapa tempat di Cilegon. Semuanya tercatat melalui hasil sendiri.

Sementara itu harta lainnya termasuk yang bergerak (alat transportasi dan mesin) tercatat senilai Rp 296 juta, yaitu mobil Toyota Kijang Innova tahun 2005, Toyota Yaris tahun 2013, Honda Brio tahun 2015, dan motor Honda Vario tahun 2014. Semua kendaraan ini pun tercatat melalui hasil kekayaannya sendiri. Wisnu juta tercatat memiliki kekayaan berupa Harta Bergerak Lainnya Rp460 juta, Surat Berharga Rp2,6 miliar, dan Kas atau Setara kas Rp5,6 miliar.

(Rin Hindryati\Rin Hindryati)

Share:




Berita Terkait

Komentar