Akui Kasihan Lihat Pegi Perong, Hotman Paris: Pak Jokowi Please Help!
Hotman Paris dan Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (Gipi) Hariyadi Sukamdani bertemu Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Kantor Kementerian Bidang Perekonomian (Kemenko Ekon), Jakarta, Senin (22/1/2024) untuk membahas kebijakan pajak hiburan 40%-75%. Hotman menilai tingginya pungutan pajak industri hiburan tersebut justru mengancam kelangsungan pariwisata Indonesia. Robinsar Nainggolan
Jakarta, law-justice.co - Pengacara Kondang, Hotman Paris Hutapea secara resmi meminta Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) untuk turun tangan atas polemik penangkapan Pegi Setiawan alias Perong dalam kasus pemerkosaan disertai pembunuhan Vina dan Eky yang terjadi di Cirebon, Jawa Barat, pada 2016.
Hal itu Hotman sampaikan dalam akun instagram pribadinya. Hotman menyoroti penangkapan dan penetapan tersangka pada sosok Pegi yang masih dipertanyakan keasliannya.
"Press rilis Polda Jabar 26 Mei 2024!! Aduh apa yang terjadi hukum di Negeri ini?? Pak Jokowi please help!! Darurat hukum!" tulis Hotman, Minggu (26/5).
Selain itu, Hotman juga menyoroti dua nama lain yang masuk ke dalam daftar pencarian orang (DPO) dalam kasus tersebut. Hotman menyebut dua orang itu juga belum diketahui keasliannya.
"Yang 2 DPO katanya fiksi?? Tidak eksis? What? kasian lihat muka Pegy!" ujarnya.
Sebelumnya, Kepolisian menangkap Pegi Setiawan alias Perong, satu dari tiga DPO kasus pemerkosaan disertai pembunuhan Vina dan Eky yang terjadi di Cirebon, Jawa Barat.
Namun penangkapan ini malah menuai tanda tanya di kalangan publik, apakah sosok Pegi yang berhasil ditangkap itu benar dalang dari peristiwa tragis yang menewaskan Vina dan Eky.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat (Jabar) Kombes Surawan mengatakan penangkapan dilakukan penyidik terhadap Pegi alias Perong di wilayah Bandung, pada Selasa (21/5) sekitar pukul 18.23 WIB saat yang bersangkutan pulang kerja sebagai kuli bangunan.
"Sudah ditangkap, atas nama Pegi Setiawan. Ditangkap di Bandung," ujarnya saat dikonfirmasi lewat pesan singkat, Rabu (22/5).
Polisi menyebut Pegi sempat berganti nama menjadi Robi saat bekerja sebagai kuli bangunan. Selain itu, Pegi juga berpindah-pindah lokasi, di antaranya Cirebon dan Bandung.
Namun, Kepala Desa Kepongpongan, Talun, Kabupaten Cirebon, Wawan Setiawan mengungkapkan Pegi alias Perong tidak dikenal oleh warga.
Menurut Wawan, pelaku kasus dugaan pemerkosaan disertai pembunuhan terhadap Vina dan Eki itu tidak pernah hidup di Desa Kepongpongan.
"Nah, sementara Pegi tersebut tidak dikenal oleh masyarakat karena yang bersangkutan itu tidak pernah hidup di Desa Kepongpongan. Jadi, di luar khususnya di kota," ujar Wawan dalam laporan CNN Indonesia TV.
Pegi sendiri beberapa kali memberikan gerakan isyarat saat dihadirkan dalam perkembangan terbaru kasus pembunuhan terhadap Vina dan Rizky yang terjadi di Cirebon, 2016 lalu, pada Minggu (26/5).
Dia terlihat beberapa kali menggelengkan kepalanya saat polisi menyebut peran Pegi mengeksekusi Rizky dan Vina.
"Bohong," demikian gerakan gestur bibir Pegi saat dihadirkan dalam konferensi pers polisi di Direktorat Kriminal Umum Polda Jawa Barat, Minggu (26/5).
Usai konferensi pers, Pegi pun langsung ikut berbicara atas pernyataan kepolisian. Ia mengaku semua tuduhan kepadanya merupakan kebohongan.
"Saya ingin bicara," kata Pegi.
"Saya tidak pernah melakukan pembunuhan itu, saya rela mati," lanjutnya.
View this post on Instagram
Komentar