Prabowo Sebut Bangsa Untung Jika Jokowi Jadi Penasihat Pemerintah

Jum'at, 24/05/2024 15:23 WIB
Ilustrasi: Presiden (2024-2029) terpilih Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo. (Sekneg)

Ilustrasi: Presiden (2024-2029) terpilih Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo. (Sekneg)

Jakarta, law-justice.co - Presiden terpilih Prabowo Subianto menilai bangsa akan untung jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi penasihat dirinya di pemerintahan.

Hal ini tak lepas dari pengalaman Jokowi yang telah memimpin bangsa selama 10 tahun.

"Saya kira ini sangat menguntungkan bagi satu bangsa. Beliau pengalaman 10 tahun memimpin dan kita lihat banyak contoh di negara-negara besar, mantan presiden, mantan perdana menteri, sering kan diminta jadi penasihat," tutur Prabowo dalam wawancara bersama TV One dikutip pada Jumat (24/5).

Prabowo  Subianto lantas mencontohkan saat ini mantan perdana menteri Singapura akhirnya masuk kabinet. Ia menyebut mantan pemimpin itu ditempatkan menjadi senior minister ataupun minister mentor.

Oleh karena itu, Prabowo menilai pengalaman yang dimiliki Jokowi harus terus dimanfaatkan untuk kepentingan negara.

"Sama juga presiden SBY, kita lihat Bu Mega masih di BRIN masih di PDIP. Jadi saya kira ini suatu tradisi yang baik," imbuh Prabowo.

Belakangan, Jokowi dianggap memungkinkan untuk menjadi penasihat Prabowo melalui pengaktifan kembali lembaga Dewan Pertimbangan Agung (DPA).

Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan saat ini semua lembaga tengah dikaji, termasuk DPA.

Pembicaraan terkait DPA juga mencuat usai Ketua MPR Bambang Soesatyo melempar usul untuk melembagakan presidential club gagasan Prabowo Subianto dalam bentuk DPA. Nantinya komposisi DPA itu akan diisi oleh mantan presiden dan wakil presiden RI yang masih hidup.

Adapun DPA merupakan lembaga tinggi negara sebelum akhirnya dibubarkan pada masa reformasi 1998 silam.

Joko Widodo sendiri merespons isu yang menyebutkan namanya potensial masuk sebagai penasihat Prabowo melalui pembentukan DPA.

Ia tak menampik atau membenarkan secara langsung. Ia hanya mengingatkan bahwa dirinya masih menjabat sebagai Presiden RI hingga Oktober 2024 nanti.

"Ini saya itu masih jadi presiden sampai enam bulan lagi lho, masih presiden sekarang ini," kata Jokowi  dilansir dari CNN Indonesia, usai meninjau RSUD Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Selasa (14/5).***

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar