Anies Baswedan Bisa Dianggap Jobs Seeker jika Turun Pilkada Jakarta

Kamis, 23/05/2024 22:00 WIB
Capres nomor urut satu Anies Baswedan (kanan), capres nomor urut dua Prabowo Subianto (kiri), dan capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo beradu gagasan dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Debat kali ini bertemakan pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri. Robinsar Nainggolan

Capres nomor urut satu Anies Baswedan (kanan), capres nomor urut dua Prabowo Subianto (kiri), dan capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo beradu gagasan dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Debat kali ini bertemakan pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri. Robinsar Nainggolan

law-justice.co -  Anies Baswedan akan dianggap sebagai pencari kerja jika harus kembali berlaga di Pilkada Jakarta setelah kalah dalam kontestasi Pilpres 2024 sebagai calon presiden (capres).

Menurut Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam, Anies turun kelas jika pada akhirnya harus kembali berlaga di Jakarta.

"Anies akan dinilai sebagai orang yang mencari pekerjaan semata jika harus turun berlaga pada kontestasi Pilkada Jakarta mendatang," kata Saiful dilansir dari RMOL.

Mestinya kata Saiful, jika ingin dipandang sebagai tokoh nasional, Anies sudah meninggalkan harapannya untuk kembali memimpin Jakarta. Namun jika Anies masih ingin menjabat sebagai Gubernur, maka Anies akan dinilai sebagai tokoh yang hanya haus kekuasaan.

"Anies akan dinilai tokoh rendahan jika mau mengambil jabatan sebagai Gubernur Jakarta. Sama halnya Anies bilang Presiden tidak jadi pun, Gubernur Jakarta masih okelah," jelas Saiful.

Akademisi Universitas Sahid Jakarta ini menilai, hal tersebut merupakan pendidikan politik tidak baik bagi publik. Untuk itu, jika mau, Anies harus menjadi oposisi atau bergabung dengan salah satu parpol oposisi.

"Bahkan bisa membuat kekuatan parpol baru demi untuk mengimbangi pemerintahan Prabowo Subianto," pungkas Saiful.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar