Bunuh Diri di Jakut Bukan Kasus Individu, Pakar: Negara Harus Hadir!

Rabu, 13/03/2024 08:03 WIB
Ternyata 4 Orang Tewas Lompat dari Apartemen di Penjaringan Sekeluarga. (Istimewa).

Ternyata 4 Orang Tewas Lompat dari Apartemen di Penjaringan Sekeluarga. (Istimewa).

Jakarta, law-justice.co - Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel menyatakan bahwa kasus bunuh diri dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan Tower Topas Penjaringan, Jakarta Utara tidak bisa dilihat sebagai kasus individu.

Oleh sebab itu, dia meminta negara turut hadir dalam kasus tersebut.

"Negara tidak boleh memandang kasus ini sebagai masalah orang per orang atau individu per individu, tapi harus dipotret sebagai masalah yang negara harus hadir di dalamnya," kata Reza dalam CNN Indonesia TV, Selasa (12/3).

Reza menjelaskan faktor individu yang kerap menjadi penyebab bunuh diri yakni depresi. Orang tersebut kemudian memilih jalan akhir dengan aksi nahas.

Namun, lanjut dia, peristiwa itu tak bisa hanya ditelaah dari sisi individu semata. Faktor situasi juga perlu ditinjau dalam peristiwa tersebut.

"Ini pula barangkali penjelasan mengapa aksi bunuh diri tidak dilakukan secara individual, melainkan secara bersama. Situasi yang dimaksud, barangkali kita tidak mengenal apa istilahnya sebagai jaring pengaman sosial," ujarnya.

Dia menyebut pelaku yang kemungkinan tidak mengenal jaring pengamanan sosial, terperangkap dalam situasi yang membuat putus asa, tidak menemukan jalan keluar atas masalah mereka, dan memutuskan untuk menghabisi nyawa mereka sendiri.

Hal itu karena mereka tidak memiliki cara-cara untuk menjamin atau menyelamatkan masa depan anak-anaknya. Mereka menganggap tidak ada pihak yang bisa dijadikan sebagai jaring pengamanan sosial.

"Karena itulah, alih-alih meninggalkan anak-anak dalam situasi sendiri, sebatang kara, tidak ada yang memberikan perhatian, tidak ada yang memberikan pertolongan. Justru mungkin sasaran amarah, sasaran apapun itu dari masyarakat. Maka orangtua-orangtua yang sudah putus asa itu menjadikan anak-anak sebagai bagian dari aksi fatal tersebut," jelasnya.

Empat orang yang masih satu keluarga itu tewas diduga bunuh diri dengan cara melompat dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan Tower Topas Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (9/3).

Keempat korban itu adalah pria EA (50), perempuan AIL serta dua remaja laki-laki JWA (13) dan remaja wanita JL (16).

Polisi menyebut empat korban dalam kondisi tangan saling terikat dan melompat secara bersama-sama dari lantai 22 apartemen tersebut.

"Pada saat terjatuh itu masih dalam kondisi EA dan JL terikat tangannya dengan tali yang sama, AEL terikat tali yang sama dengan JWA, ikatan tali tersebut mengikat," kata Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya kepada wartawan, Senin (11/3).

Kini, kepolisian masih menyelidiki motif di balik aksi bunuh diri satu keluarga tersebut. Termasuk, mendalami bahwa keluarga tersebut sedang dalam kondisi terlilit utang.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar