Reza Indragiri soal Anak Sambo Lolos Akpol: Berkat Jasa Kak Seto

Minggu, 30/07/2023 06:49 WIB
Reza Indragiri soal Anak Sambo Lolos Akpol: Berkat Jasa Kak Seto. (Kolase dari berbagai sumber).

Reza Indragiri soal Anak Sambo Lolos Akpol: Berkat Jasa Kak Seto. (Kolase dari berbagai sumber).

Jakarta, law-justice.co - Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel membeberkan soal penyebab lolosnya anak Ferdy Sambo, Tribrata Putra, di Akademi Kepolisian (Akpol).

Menurut Reza, hal itu berkat jasa Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi alias Kak Seto.

Sebagai informasi, anak ketiga mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo itu diterima sebagai lolos seleksi Akpol 2023 pada Kamis kemarin, 27 Juli 2023.

Reza menyebut peran Kak Seto saat memberikan pendampingan kepada putra dan putri Ferdy Sambo.

"Saya teringat dulu ketika Kak Seto mengimbau publik agar jangan menghujat anak-anak Ferdy Sambo," kata Reza, dalam keterangan tertulisnya.

Reza mengingatkan publik apa yang disampaikan Kak Seto kala itu bahwa anak-anak, tidak terkecuali anak Ferdy Sambo dan Putri Chandrawathi, berhak dilindungi dari tindak kekerasan dan diskriminasi.

"Saya juga menerima kabar, Kak Seto dan kawan-kawan ke Mako Brimob dan Magelang," kata Reza.

Menurut Reza, Tribrata Putra yang merupakan lulusan SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah, itu kemudian bisa melalui tahap seleksi Akpol yang sangat ketat dan berat.

Hal ini membuktikan bahwa anak Ferdy Sambo tetap mampu bertahan di tengah situasi sulit.

"Dalam bahasa psikologi, anak FS punya daya lenting dalam situasi kritis," ujarnya.

Reza menyampaikan kemampuan anak Ferdy Sambo beradaptasi dalam situasi sulit (resiliensi) dihasilkan dari keberpihakan Kak Seto kepada anak-anak.

"Tak terkecuali anak-anak FS. Berkat kepedulian yang Kak Seto berikan, anak-anak tetap mampu beradaptasi bahkan berprestasi," katanya.

Reza pun berharap jika kemudian anak Ferdy Sambo punya kesungguhan hati untuk "membayar" jasa Kak Seto dengan menjadi Polisi Sahabat Anak (Polsana).

Hal ini, katanya, sesuai dengan salah satu kampanye Kak Seto dan LPAI, yaitu Polsana, Polisi Sahabat Anak.

Sebelumnya Asisten Sumber Daya Manusia Kapolri, Irjen Dedi Prasetyo, menyatakan bahwa semua warga negara memiliki hak yang sama untuk menjadi taruna Akpol.

“Semuanya memiliki hak yang sama / equality OK,” ujar Dedi, seperti dilansir Tempo, Kamis, 27 Juli 2023.

Tribrata adalah adik Trisha Eungelica dan Trishanna Datia dari pasangan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi. Tribrata berhasil masuk dalam jajaran 300 perserta yang lolos tahap seleksi calon taruna Akpol tahun 2023.

Dilansir dari Tempo, Kamis, 27 Juli 2023, Ferdy Sambo merupakan mantan Kadiv Prompam Polri yang terlibat kasus pembunuhan berencana kepada anak buahnya sendiri, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat yang dilakukan pada 8 Juli 2022 silam.

Ferdy Sambo dinyatakan bersalah sebagai otak dari pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua. Selain itu, dia juga dinilai terlibat dalam upaya perintangan penyidikan (obstruction of justice) pengungkapan kasus tersebut.

Sambo dijatuhi vonis hukuman mati oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta pada 13 Februari 2023.

Kejadian pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua pun disebut tak lepas dari peristiwa yang terjadi kediaman Ferdy di Magelang sehari sebelumnya.

Saat itu, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi berada di Magelang untuk merayakan hari jadi pernikahan mereka. Menurut cerita versi Ferdy, Putri sempat dilecehkan oleh Brigadir Yosua saat di Magelang.

Pelecehan itu diketahui oleh asisten rumah tangga mereka Kuat Ma`ruf yang kemudian juga divonis ikut terlibat dalam pembunuhan berencana tersebut.

Ferdy yang pulang terlebih dahulu ke Jakarta mengaku mendapatkan cerita pelecehan itu dari Putri. Dia mengaku pembunuhan itu terjadi karena Brigadir Yosua menantangnya saat akan diklarifikasi soal pelecehan tersebut.

Ferdy menyatakan bahwa penembak Brigadir Yosua adalah ajudannya yang lain, yaitu Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu.

Akan tetapi cerita Ferdy Sambo itu terbantahkan. Dalam persidangan, ahli tes kebohongan menyatakan Putri Candrawathi berbohong soal kejadian di Magelang.

Dia mengaku sempat menanyakan kepada Putri apakah dia terlibat dalam perselingkuhan dengan Brigadir Yosua saat di Magelang.

Putri pun menjawab tidak, akan tetapi hasil tes itu menunjukkan bahwa Putri berbohong.

Selain itu, Richard Eliezer pun menyatakan bahwa dirinya sempat diperintahkan untuk menembak Brigadir Yosua oleh Ferdy Sambo.

Bahkan, menurut Richard, Ferdy ikut melepaskan tembakan ke arah kepala yang membuat Brigadir Yosua akhirnya tewas.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar