Pasukan Israel Mulai Serbu RS Kamal Adwan di Gaza, Pasien dalam Bahaya

Selasa, 12/12/2023 18:54 WIB
Tampak sebuah kawasan di Jalur Gaza luluh lantak akibat serangan Israel, Jumat (10/11/2023). (Reuters via  CNBC Indonesia)

Tampak sebuah kawasan di Jalur Gaza luluh lantak akibat serangan Israel, Jumat (10/11/2023). (Reuters via CNBC Indonesia)

Jakarta, law-justice.co - Pasukan Israel kini mulai melakukan penyerbuan ke Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara, menurut juru bicara Kementerian Kesehatan.

"Kehidupan pasien di rumah sakit berada dalam bahaya," jelas kementerian kesehatan.

Selama beberapa hari sebelumnya, tentara Israel telah mengepung dan menembaki rumah sakit tersebut.

Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, Ahmad al-Kahlout, menyatakan bahwa pasukan Israel ditempatkan di dekat fasilitas kota Beit Lahiya menargetkan siapapun yang mencoba masuk ke rumah sakit, dilansir dari Anadolu Agency.

"Tentara Israel mengepung rumah sakit dengan tank dan senjata, dan menargetkan semua jalan menuju fasilitas tersebut," beber al-Kahlout.

Dalam sebuah unggahan di Telegram, Ashraf al-Qudra menyebut pasukan Israel sedang mengumpulkan pria, termasuk staf medis di halaman rumah sakit, yang dia khawatirkan akan ditangkap.

"Kami menyerukan PBB, Organisasi Kesehatan Dunia, dan Komite Palang Merah Internasional untuk segera bertindak menyelamatkan nyawa mereka yang dirawat di rumah sakit," kata al-Qudra.

Atas peristiwa penyerbuan dan penggerebekan ini, dua wanita dan dua anak-anak tewas karena Israel menargetkan bangsal bersalin rumah sakit tersebut.

Pengepungan RS Kamal Adwan membuat masyarakat semakin terjebak dan ketakutan dengan situasi yang semakin mencekam.

"Tentara Israel telah mengepung rumah sakit dari semua sisi. Kami menjadi sasaran tembakan dan peluru artileri," ujar Munir Al Bursh, Kementerian Kesehatan Gaza yang berada dalam RS Kamal Adwan, dilansir dari Al Jazeera pada Selasa 5 Desember 2023.

"Pasien, korban luka, dan mereka yang berlindung di rumah sakit dicekam ketakutan dan diselimuti kengerian yang horor," lanjutnya.

Lebih dari 100 orang dilaporkan tewas dalam penyerangan di sekitar rumah sakit.

Banyak saksi mata yang melihat kengerian Israel ketika membunuh siapapun yang berusaha kabur dari rumah sakit.

Al Bursh dan warga sipil di RS Kawal Adwan khawatir akan terjadi pembantaian serupa seperti di RS Al Shifa dan RS Indonesia.

"Kami khawatir akan terjadi pembantaian di dalam RS Kamal Adwan, seperti yang terjadi di [RS Al-Shifa] dan [RS Indonesia]," ungkap Al Bursh.***

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar