Waspada Virus Nipah yang Berpotensi Mematikan Hingga 75 Persen

Jum'at, 15/09/2023 18:15 WIB
Ilustrasi norovirus yang menyebabkan infeksi akut pada usus sudah ada di Indonesia (prosehat)

Ilustrasi norovirus yang menyebabkan infeksi akut pada usus sudah ada di Indonesia (prosehat)

Jakarta, law-justice.co - Virus Nipah kini tengah jadi perbincangan. Gara-garanya, dua warga negara bagian Kerala, India yang meninggal dunia akibat terjangkit virus tersebut.

Lantas, apa itu sebenarnya virus Nipah?

India kini tengah gempar gara-gara penemuan kembali munculnya serangan virus Nipah. Selain dua korban meninggal dunia, dua pasien yang terjangkit lainnya kini tengah menjalani perawatan di rumah sakit.

Sementara itu, dilaporkan Reuters, sebanyak 130 orang lainnya telah dites untuk mendeteksi penyebaran virus.

Apa itu virus Nipah?
Kemunculan kembali virus Nipah di India sontak bikin geger. Tak sedikit juga yang mempertanyakan kemungkinan virus tersebut juga menjangkiti warga Indonesia.

Namun, sebelum terlalu larut dalam kekhawatiran, Anda sebaiknya terlebih dahulu memahami soal apa itu virus Nipah.

Virus Nipah atau NiV adalah virus zoonotik yang menular dari hewan ke manusia. Virus ini juga bisa menular lewat makanan dan kontak antar-manusia.

Inang alami virus Nipah adalah kelelawar buah yang berasal dari famili Pteropodidae.

Virus ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 1999 silam. Kala itu, wabah menyerang kalangan peternak babi dan siapa pun yang berkontak erat dengan hewan pembawa di Malaysia dan Singapura.

Gejala virus Nipah
Ilustrasi. Masyarakat perlu tahu tentang apa itu virus Nipah. (Istockphoto/ vadimguzhva)
Infeksi virus Nipah memicu sejumlah tingkatan gejala. Pada sebagian orang, virus tidak mengakibatkan gejala alias asimtomatik.

Namun pada sebagian orang, virus dapat menyebabkan penyakit pernapasan akut dan ensefalitis (radang otak) yang fatal.

Tingkat kematian akibat paparan virus Nipah bahkan mencapai 75 persen.

Mengutip laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), masa inkubasi virus ini berlangsung sekitar 4-14 hari. Namun, ada pula laporan yang menyebut bahwa masa inkubasi bisa berlangsung selama 45 hari.

Berikut beberapa gejala virus Nipah di awal infeksi:

- demam,
- sakit kepala,
- nyeri otot,
- muntah,
- sakit tenggorokan,
- pusing,
- mengantuk,
- tanda neurologis menuju ensefalitis akut,
- masalah pernapasan.

Beberapa orang juga dapat mengalami penumonia atipikal dan masalah pernapasan yang parah.

Sementara ensefalitis dan kejang bisa terjadi pada kasus yang parah, dan berkembang menjadi koma dalam waktu 24-48 jam.

Demikian penjelasan mengenai apa itu virus Nipah beserta gejala yang perlu diperhatikan.

(Tim Liputan News\Yudi Rachman)

Share:




Berita Terkait

Komentar