Ekonomi Digital Indonesia Terbesar di Asean, Bisa Tembus Rp 2.440 T

Jakarta, law-justice.co - Ekonomi digital disebut terbesar di Asean, bahkan diramal pertumbuhannya bisa menembus hingga Rp 2.440 triliun.

Dewan Pengawas Aftech, Rudiantara menjelaskan ekonomi digital Indonesia menjadi motor dari ekonomi digital. Jumlahnya mencapai US$80 miliar (Rp 1.220 triliun) pada tahun lalu.

"Diperkirakan 2025 kita bisa hampir double 2022. Artinya dalam waktu 3 tahun," kata Menteri Kominfo itu..

Sementara itu di kawasan Asean sendiri ekonomi digital mencapai US$200 miliar (Rp 3.052 triliun). 

Pertumbuhannya juga diperkirakan hingga dua kali lipat atau US$400 miliar atau Rp 6.104 triliun pada 2025 mendatang.

Dalam kesempatan itu, Rudiantara juga menyinggung soal tantangan dalam ekonomi digital, yakni terkait risiko serangan siber.

Menurutnya, respons terbaik soal serangan siber di kawasan Asia Tenggara dilakukan oleh Singapura. Namun dia juga menyarankan Indonesia seharusnya belajar keamanan siber bukan hanya dari Asean saja.

"Masih harus di-address adalah risiko serangan siber, harus belajar dari luar tidak hanya Asean. Paling advance menyiapkan diri merespons diri adalah serangan siber adalah Singapura," ungkapnya.

Ekonomi digital juga menyangkut sumber daya manusia setiap negara. Rudiantara menjelaskan ada dua hal terkait SDM, yakni talenta digital dan manusia pengguna ekonomi digital itu sendiri.

Dari segi talenta digital, dia merasa sudah cukup bagus. Bahkan sudah ada beberapa masyarakat Indonesia yang mengembangkan aplikasi untuk perusahaan luar negeri.

"Penggunaannya memang jelas. Dari literasi keuangan gap 2018, 30% inklusi dan literasi keuangan. Artinya sudah mendapatkan layanan keuangan, termasuk konteks fintech, tidak paham itu. Ada terjebak pinjol, penipuan. literasi dikaitkan tingkat pendidikan masyarakat Indonesia harus cepat-cepat mengejar," pungkas Rudiantara.