Potensi Migas di Tanah Papua Segera Dilelang, Nilainya Ratusan Triliun

Rabu, 31/05/2023 14:40 WIB
Logo SKK Migas (Foto: proxsisgroup)

Logo SKK Migas (Foto: proxsisgroup)

Jakarta, law-justice.co - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berencana untuk melelang potensi sumber daya minyak dan gas bumi (migas) yang berada di Area Warim Papua. Hal tersebut lantaran potensi sumber daya migas yang berada di area Warim cukup besar.


Deputi Eksplorasi Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny Lubiantara menjelaskan untuk mengeksplorasi area Warim, SKK Migas sedang meminta izin kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Pasalnya, area Warim ini berada di dalam area hutan nasional lorentz.

"Sedang diurus ya kemudahannya, khususnya terkait dengan KLH karena hutan lindung dan potensinya lumayan nanti kita lihat bagaimana kemudahan-kemudahannya," kata Benny saat ditemui usai acara Jakarta Energy Forum 2023, Rabu (31/5/2023).

Menurut Benny setelah proses izin dari KLHK rampung, maka regulator di sektor hulu migas ini akan mulai menggencarkan kegiatan joint study di area Warim sebelum area tersebut dilelang ke publik. "Iya lelang, harus anu dulu studi baru lelang. nanti bisa join study, setelah itu baru lelang, kan cari data dulu baru lelang," katanya.

Seperti diketahui, pemerintah saat ini tengah getol menggenjot peningkatan produksi minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia. Beberapa diantaranya dengan fokus mengembangkan eksplorasi migas di lima area, salah satunya yakni Warim yang berlokasi di Papua.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan bahwa area Warim menyimpan potensi migas yang cukup besar untuk dikembangkan. Namun, pengembangannya terganjal lantaran area migas ini berada di dalam area hutan nasional lorentz.

"Warim gede, cuma kan masih kita harus selesaikan, bisa gak kita upayakan, karena kalau Warim ini bisa kita kembangkan luar biasa Indonesia ini," ujarnya saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (10/2/2023).

Berdasarkan data Kementerian ESDM, area Warim sendiri mempunyai potensi sebesar 25,968 miliar barel minyak serta 47,37 triliun kaki kubik gas (TCF). Adapun potensi gas Warim diketahui melebihi produksi gas milik Blok Masela yang diperkirakan hanya mencapai 10,73 TCF.

Di sisi lain, Arifin mengakui bahwa umur cadangan minyak RI saat ini diperkirakan hanya mampu bertahan sekitar 9 sampai 10 tahun saja. Oleh sebab itu, perlu upaya ekstra untuk menggenjot peningkatan produksi.

Menurut Arifin, pemerintah telah memetakan potensi area migas baru yang mempunyai prospek cukup bagus ke depan. Potensi tersebut menjadi ajang taruhan atau pembuktian untuk mengejar target produksi minyak 1 juta barel per hari dan gas 12 BSCFD pada tahun 2030.

"Kalau kita gak punya yang baru dengan konsumsi yang sekarang ya 9-10 tahun, tapi kita juga masih punya kurang lebih 6-7 potensi area baru yang bisa kita kembangin dan ini bisa juga meningkatkan kita punya," ujar dia.

 

(Kiki Agung\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar