Respons Ketua RW soal Warga Geruduk Mahasiswa Doa Rosario

Senin, 06/05/2024 17:11 WIB
Ilustrasi Bentrokan (Media Indonesia)

Ilustrasi Bentrokan (Media Indonesia)

Jakarta, law-justice.co - Ketua RW 002, Marat menyebut warganya yang lebih dulu dipukul saat kejadian dugaan penggerudukan warga terhadap sekelompok mahasiswa yang menggelar ibadah Doa Rosario di Tangerang Selatan (Tangsel). Marat mengaku hadir di TKP saat telah terjadi perselisihan. Ia mendapat pengakuan soal warga yang dipukul mahasiswa lebih dulu.

"Saya datang ke situ `Udah udah. Jangan pada emosi`. `Bukan begitu, karena saya sudah kena pukul pak RW. Saya kepukul`. Iya (warga dipukul duluan)," kata Marat menirukan suara warga saat ditemui di Kantor Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, Senin (6/5).

Marat bercerita, memang warga sekitar telah mengeluhkan kegiatan kumpul-kumpul mahasiswa itu kepada pihak RT. Ia mengaku kurang tahu seberapa sering dan berapa banyak orang yang terlibat dalam kegiatan kumpul itu. Adapun Marat menyebut kegiatan mahasiswa itu ada yang berkumpul dan ada yang beribadah juga.

"Sejauh yang kemarin-kemarin ini memang sudah dikeluhkan sama warga. Warga sudah ngeluh ke RT. Akhirnya RT bertindak," kata Marat.

Marat mengakui memang ada satu orang warga yang membawa senjata tajam (sajam) berupa pisau dapur pada kejadian itu. Ia menjelaskan sajam itu dibawa secara spontan, bukan sengaja disiapkan. Marat mengklaim pihak RT dan RW telah melarang warga untuk membawa sajam.

"Spontan. Karena terdengar ada ribut-ribut, dia bawa sajam, namanya emosi kan, sepintas gitu. Kita sudah melarang. Lagi gaduh. Pihak RT RW sudah melarang," tutur Marat.

Menurut Marat, ada satu orang yang menjadi korban dari kejadian itu.

"Ada satu orang setahu saya yang memang kena. Perempuan," ungkapnya dilansir CNN Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Marat menyebut mahasiswa itu tidak izin kepada pemilik kos untuk menggelar kegiatan kumpul-kumpul itu. Kepolisian terjun menyelidiki dugaan penggerudukan warga ini.

Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan AKP Alvino Cahyadi menyebut pihaknya masih menyelidiki peristiwa tersebut.

"Terkait perkara dugaan tindak pidana sedang kami tindak lanjuti dan saat ini dalam proses penyelidikan," jelas Alvino saat dikonfirmasi, Senin (6/5).

Alvino juga belum membeberkan soal kronologi peristiwa tersebut. Termasuk, soal apakah benar warga yang melakukan penggerudukan itu turut membawa senjata tajam.

"Mohon waktu masih diselidiki, nanti baru disimpulkan," kata Alvino.

Dugaan penggerudukan itu jadi sorotan publik setelah sebuah video amatir yang merekam peristiwa tersebut viral di media sosial. Salah satunya diunggah akun media sosial X @KatolikG. Dalam video yang diunggah terlihat aksi keributan yang terjadi di lokasi kejadian.

"Tadi malam mahasiswa Katolik Universitas Pamulang berkumpul di Sebuah rumah di Victor Serpong dan berdoa Rosario, tapi mereka digeruduk pak RT dan warga yg membawa sajam untuk membubarkan dan memukuli para mahasiswa yang sedang berdoa... Beruntung tidak Ada korban jiwa," demikian keterangan dalam video itu.***

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar