Bakal Dituntut Jadi Organisasi Teroris,  Grup Wagner Terancam Pailit

Sabtu, 01/04/2023 22:39 WIB
Wagner Group Pasukan Bayaran Rusia. (aa.com.tr)

Wagner Group Pasukan Bayaran Rusia. (aa.com.tr)

Jakarta, law-justice.co -  

Grup Wagner yang memobilisasi pasukan bayaran Rusia ke Ukraina bakal dituntut oleh sejumlah orang Ukraina di pengasingan. Kelompokini telah menghimpun sejumlah pengacara guna menyita aset Wagner dan melumpuhkan kemampuan Rusia untuk berperang.

Januari lalu, Andrei Medvedev, seorang tentara bayaran yang melarikan diri dari perusahaan militer swasta Wagner menyeberang ke Norwegia. Ia berjalan di atas sungai beku yang menandai perbatasan dengan Rusia dan dikejar oleh polisi Rusia.

Medvedev mengatakan kepada kelompok hak asasi Gulagu.net bahwa hidupnya dalam bahaya, setelah seorang tentara di bawah komandonya berusaha melarikan diri dari perang Ukraina. Tentara itu dibunuh dengan pukulan palu di kepala.

Menurut Medvedev, ini adalah praktik standar untuk para desertir Grup Wagner. Dia ingin bersaksi melawan pemilik Wagner Yevgeny Prigozhin, tetapi membutuhkan suaka di Norwegia.

Dia sekarang mungkin menjadi saksi bintang dalam serangkaian tuntutan hukum perdata yang sedang disiapkan di seluruh dunia terhadap Wagner. Gugatan class action terhadap Wagner kini siap untuk dibawa ke pengadilan di Inggris Raya.

November lalu, firma hukum McCue Jury and Partners yang berbasis di Inggris mengirimkan surat kepada Prigozhin dan 32 terdakwa yang terkait dengan Wagner. “Kami akan membuktikan bahwa Wagner adalah organisasi teroris, bahwa Wagner melakukan tindakan terorisme tidak hanya terhadap individu atau bangunan tertentu di Ukraina, tetapi terhadap penduduk secara keseluruhan, karena Wagner berada dalam konspirasi yang melanggar hukum dengan Federasi Rusia,” ujar mitra senior perusahaan, Jason McCue, kepada Al Jazeera.

“Federasi Rusia menggunakan terorisme Wagner (terhadap) rakyat Ukraina sehingga mereka akan mengurangi perlawanan dan mengevakuasi negara untuk memungkinkan invasi yang lebih sederhana. Itu sengaja dilakukan," katanya.

Pada 2014, ketika Rusia mengambil paksa Krimea, Grup Wagner pertama kali beroperasi. Grup itu dikirim ke Donbas untuk mendukung kelompok separatis memerangi pasukan nasional Ukraina. Sekitar sepuluh ribu tentara laki-laki pernah bekerja untuk grup itu, kemudian mendukung milisi pro-Rusia dalam menguasai Luhansk dan Donetsk. Biasanya yang direkrut dari kalangan ahli perang, pengangguran, atau orang yang ingin mengabdi untuk negara.

Berbagai laporan menyebut Wagner berdiri dan dipimpin Dmitry Utkin, mantan perwira militer dan veteran perang Chechnya yang bekerja untuk Direktorat Intelijen Utama atau GRU Rusia sampai 2013.

 

(Bandot DM\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar