RI Jadi Ketua ASEAN, Yakin Ekonomi Bakal Tahan Krisis?

Jum'at, 31/03/2023 14:20 WIB
Negara-negara ASEAN (Dok.Setneg)

Negara-negara ASEAN (Dok.Setneg)

Jakarta, law-justice.co - Keketuaan Indonesia dalam ASEAN untuk keempat kalinya tahun ini, diklaim sebagai peran penting Indonesia dalam mendorong ASEAN menjadi pusat pertumbuhan dunia. Setangguh apa Ekonomi ASEAN?

"Indonesia yakin bahwa semua ini mencerminkan ketahanan atau resilensi ASEAN sebagai kawasan di tengah-tengah ketidakpastian global, seperti inflasi, disrupsi rantai pasok, dan krisis geopolitik, serta dampak pandemi yang masih berlangsung," jelas Kepala Badan Kebijakan Fiskal Febrio Kacaribu dalam siaran pers, Jumat (31/3/2023).

Dilansir dari laman resmi Bank Indonesia, dengan menjadi keketuaan ASEAN 2023, Indonesia mengangkat tema `ASEAN Matters: Epicentrum of Growth`.


ASEAN menurut pemerintah dan otoritas terkait di Indonesia berperan penting tidak hanya bagi negara di dalam kawasan, tapi juga bagi dunia. Baik berperan sentral sebagai motor perdamaian maupun kesejahteraan kawasan.

ASEAN diharapkan dapat terus tumbuh di atas 4% tahun ini dan tetap menjadi kawasan investasi yang menarik. Indonesia bertekad mengawal menuju ASEAN 2045, yang senantiasa lebih adaptif, responsif, dan kompetitif.

Sementara `Epicentrum of Growth` bermakna, Indonesia ingin menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan dan dunia. Untuk itu, Indonesia sebagai Ketua memiliki tujuan untuk memperkuat pemulihan ekonomi dan menjadikan Asia Tenggara sebagai mesin pertumbuhan dunia yang berkelanjutan.

"Pertumbuhan ekonomi ASEAN hampir selalu berada di atas rata-rata dunia," tulis keterangan Bank Indonesia.

Hari ini, Jumat (31/3/2023) di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) akan berlangsung pertemuan pertama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN (1st AFMGM).

Timor Leste resmi menjadi anggota ASEAN dan direncanakan hadir dalam pertemuan AFMGM di Bali. Dengan bertambahnya Timor Leste, maka kini anggota ASEAN akan menjadi 11 negara.

Ke-11 negara ASEAN saat ini adalah, Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja dan Timor Leste.

Pengukuhan Timor Leste menjadi anggota ASEAN, akan diselenggarakan bertepatan dengan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pada September 2023 mendatang di Labuan Bajo.

Terdapat tiga agenda prioritas dalam jalur keuangan ASEAN, yaitu Local Currency Transaction (LCT) dan pembayaran lintas batas (cross border payment), kerja sama bidang keuangan dan kesehatan, dan ketahanan pangan.

Ketiga agenda prioritas tersebut bersama agenda lainnya akan dibahas dalam tiga klaster utama strategis (strategic thrusts), yaitu agenda pemulihan-pembangunan (recovery-rebuilding), agenda digitalisasi (digitalization), dan agenda keberlanjutan (sustainability).

Hal-hal yang akan dibahas di dalam pertemuan 1st AFMGM hari ini, merupakan pembahasan yang sudah dibahas sebelumnya dalam pertemuan level Deputi Keuangan dan Bank Sentral ASEAN atau ASEAN Finance and Central Bank Deputies Meeting (AFCDM), yang terselenggara kemarin Kamis (30/3/2023) di Bali.

 

 

 

 

 

(Kiki Agung\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar