Lebaran 2024, Ekonom Indef Proyeksikan Perputaran Uang Capai Rp 235 T

Kamis, 04/04/2024 21:59 WIB
BI (Bank Indonesia) sediakan Layanan Penukaran Uang Receh di 5.013 Titik, layanan Penukaran uang receh. Bank Indonesia (BI) telah menyiapkan layanan penukaran uang tunai baru untuk kebutuhan Ramadan dan Idul Fitri di 5.013 titik penukaran uang pada 262 bank umum di seluruh Indonesia sejak 4 April 2022 hingga 29 April 2022. Salah satunya terdapat Pasar Rawa Bening, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (18/4). Robinsar Nainggolan

BI (Bank Indonesia) sediakan Layanan Penukaran Uang Receh di 5.013 Titik, layanan Penukaran uang receh. Bank Indonesia (BI) telah menyiapkan layanan penukaran uang tunai baru untuk kebutuhan Ramadan dan Idul Fitri di 5.013 titik penukaran uang pada 262 bank umum di seluruh Indonesia sejak 4 April 2022 hingga 29 April 2022. Salah satunya terdapat Pasar Rawa Bening, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (18/4). Robinsar Nainggolan

Jakarta, law-justice.co - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi pada momen libur lebaran tahun ini diprediksi sebanyak 71% jumlah populasi Indonesia atau sekitar 193 juta orang akan melakukan pergerakan baik untuk pulang kampung atau berwisata. 

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti mengatakan, perputaran uang saat mudik lebaran cukup tinggi.

"Pada tahun 2024 jumlah pemudik diperkirakan sekitar 193 juta orang sehingga saya perkirakan perputaran uang mencapai Rp 235 trilliun," ujar Esther kepada Kontan, Kamis (4/4).

Esther mengatakan, efek perputaran uang akan mendongkrak konsumsi rumah tangga. Sehingga pertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 diperkirakan sekitar 4,8%-5%. Bahkan, karena ada kenaikan konsumsi rumah tangga bisa saja pertumbuhan ekonomi kuartal II sebesar 5% bisa tercapai.

Menurut Esther, masyarakat sudah terbiasa dengan lebaran dengan suasana lebih meriah. Dimana lebih banyak belanja makanan, baju, hampers, dan lainnya.

"Sehingga dipastikan THR juga akan digunakan untuk meningkatkan konsumsi," ucap Esther dikutip dari Kontan.

Lebih lanjut Indef memproyeksikan pertumbuhan ekonomi tahun 2024 sekitar 4,8%. Faktor utama proyeksi tersebut karena adanya tekanan daya beli masyarakat bawah, moderatnya laju pertumbuhan kredit di sektor riil.

Serta berakhirnya windfall harga komoditas mentah global menjadi bagian gambaran ekonomi 2024.

"Kalau momentum lebaran ini kan hanya sesaat. Jadi ekonomi tumbuh lebih tinggi hanya sesaat," tutur Esther.***

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar