Jelang Rabu Pon 1 Februari,

Jokowi Panggil Ketum Pemuda Muhammadiyah ke Istana, Bahas Apa?

Senin, 30/01/2023 12:42 WIB
Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Sunanto (Foto: Tempo)

Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Sunanto (Foto: Tempo)

Jakarta, law-justice.co - Belum lama ini, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memanggil Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Sunanto atau Cak Nanto ke Istana Kepresidenan Jakarta.

Pertemuan berlangsung tertutup sekitar satu jam. Pada kesempatan itu, Nanto didampingi sejumlah petinggi PP Pemuda Muhammadiyah.

Nanto mengatakan pertemuan itu tak ada kaitannya dengan reshuffle kabinet yang sedang hangat beberapa waktu terakhir. Pihaknya, kata Nanto, datang ke istana untuk menyampaikan undangan kepada Jokowi.

"Kami mengundang Pak Presiden untuk membuka Muktamar Pemuda Muhammadiyah ke-18 di Balikpapan, insyaallah tanggal 21-24 Februari. Jadi, mengundang, dan jawaban Pak Presiden insyaallah bisa membuka," kata Nanto saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (30/1).

Nanto berkali-kali membantah pertemuan itu berkaitan dengan politik. Menurutnya, Pemuda Muhammadiyah hanya menyampaikan undangan dan beberapa aspirasi.

Dia berkata salah satu aspirasi yang disampaikan adalah terkait ibu kota negara (IKN) baru. Pemuda Muhamnmadiyah menyatakan dukungan terhadap kebijakan Jokowi memindahkan ibu kota negara ke Nusantara yang kini masih menjadi bagian dari Kalimantan Timur itu.

Nanto mengatakan Jokowi tak bicara sama sekali soal reshuffle kabinet. Dia juga tak merasa ditawari jabatan di kabinet oleh Jokowi.

"Kan kewenangannya di sana. Kalau ditawari nanti biar dipanggil [ke istana] sendirilah," ucap Nanto sambil tertawa.

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar