Gertak Sambal Jokowi dan Nama Capres yang Itu-itu Saja (3)

Senin, 28/11/2022 20:00 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (Foto: Detik)

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (Foto: Detik)

Jakarta, law-justice.co - Direktur Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Jayadi Hanan, mengungkapkan meskipun Pilpres 2024 masih dua tahun namun calon presiden terpolarisasi pada tiga nama saja.

"Ada Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan," kata Jayadi dalam Talkshow Memilih Damai, di Manado, Sulawesi Utara, Senin (28/11/2022).


Katanya, tiga nama itu berada di puncak popularitas dan keterpilihan dua tahun terakhir.

"Sejauh ini popularitas mereka sama kuat," katanya dalam diskusi yang dipandu Pemred Tribun Manado, Jumadi Mappanganro.

Sementara, untuk bakal calon wakil presiden ada nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Sandiaga Uno, Eric Thohir, Ridwan Kamil, hingga Khofifah Indar Parawansa.

"Popularitas mereka beda-beda tipis," katanya.

Ia mengungkap, belum ada calon yang dominan.

Berbeda dari Pilpres tiga edisi sebelumnya, SBY di Pilpres 2009, Jokowi dan Prabowo di edisi 2014 dan 2019.

Dengan begitu, memberi kemungkinan kepada semua calon untuk menyasar semua daerah untuk memaksimalkan suara.

"Memang suara itu terpusat di Jawa tapi bukan berarti luar Jawa tidak penting," kata Jayadi Hanan.

Sekecil apapun suara, pasti disasar calon.

"Ceruk suara di luar Jawa pasti akan diprioritaskan. Tidak ada daerah yang tidak penting," katanya.

Memang suara di Sulawesi hanya tujuh persen dari total pemilih.

Pada Pilpres 2019, suara sah di Sulawesi 10 jutaan.

Pada Pilpres 2024 diproyeksikan suara di Sulawesi tembus 14 jutaan.

Berkaca pada Pilpres 2019, Jokowi unggul sekitar 55 persen di Sulawesi, calon harus bisa memaksimalkan sosialisasi

Jayadi Hanan mengasumsikan, pemilih Jokowi akan memilih Ganjar.

Sementara pemilih Prabowo akan diganggu Anies.

"Di sini peran siapa cawapresnya dan seberapa besar calon memperkenalkan diri dalam bersosialisasi," katanya.

Hasil survei LSI paling baru, khusus Sulawesi, suara Prabowo dan Anies paling dominan.


Meskipun, itu karena faktor Ganjar yang belum maksimal sosialisasinya.

Berkaca dari Pilpres 2019, kemungkinan Ganjar akan unggul di Sulut.

Sementara di lima provinsi lain, kekuatan relatif imbang antara Prabowo atau Anies.

Di sinilah kekuatan calon wakil presiden akan berbicara.

Pilihan cawapres, kata Jayadi bisa ke siapa saja.


Cawapres yang paling dicari ialah yang punya keunggulan kualitatif.

Misalnya, calonnya orang Jawa atau luar Jawa, NU atau non-NU, dan figur Indonesia Barat atau Indonesia Timur.

"Jadi mungkin yang dicari calon yang bisa diterima di seluruh Indonesia," katanya lagi.

Terakhir, ia mengatakan sejauh ini belum ada figur asal Sulawesi yang kompetitif untuk bersaing di Pilpres nanti.

"Jadi kuncinya capres mana yang bisa memaksimalkan suara luar Jawa, serta cawapresnya yang bisa bersosialisasi diterima secara nasional," kata Jayadi Hanan.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar