Elektabilitas PDIP Terancam Turun Akibat Harga BBM Naik

Jum'at, 16/09/2022 15:00 WIB
Presiden Jokowi dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri (hops)

Presiden Jokowi dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri (hops)

Jakarta, law-justice.co - Kenaikan harga BBM dalam dua pekan ini bisa membuat elektoral partai penguasa yakn PDI Perjuangan bisa turun.

Sentimen negatif terhadap penguasa ini dipicu dengan kenaikan harga BBM yang tidak bisa disetop oleh Presiden Jokowi yang merupakan representatif dari PDI P ini.

Terlebih dalam banyak kesempatan, PDI P selalu menggembor-gemborkan jargon politiknya sebagai partai wong cilik.


Bahkan dalam periode presiden sebelumnya ketua umum mereka Megawati juga sampai menangis saat ada kenaikan BBM.

Namun hal itu berbeda dengan kenaikan harga BBM di era PDIP menjadi partai penguasa.

Momentum inilah yang digunakan para lawan politik untuk menjatuhkan elektoral partai menuju pemilu 2024.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto secara terang-terangan menyebut jika ada pihak yang memfitnah partainya dengan berbagai isu dengan tujuan untuk menurunkan elektoral menuju 2024.

"Saya enggak pernah lihat elektoral kita berapa, yang penting strategi kita bagaimana," kata Hasto dalam Rapat Koordinasi Daerah PDI Perjuangan NTB di Kota Mataram, Kamis (15/9/2022).

Untuk menghadapi isu negatif terkait dengan kenaikan BBM tersebut, Hasto meinta semua kader selalu menemui konstituen sebagai salah satu cara mendapatkan dukungan.

"Nah, kader-kader PDI Perjuangan harus bisa memberikan penjelasan mengapa Pak Jokowi mengambil kebijakan kenaikan BBM karena subsidi kita naik tiga kali lipat. Memilih subsidi negara mengalami kesulitan. Semua adalah pil pahit," katanya dari Suara, Jumat (16/9/2022).

Hasto meminta kader melek teknologi agar mereka dapat menyampaikan pencapaian-pencapaian pemerintah dan partai.

Hasto menyebut pemerintahan Presiden Joko Widodo sedang menggalakkan pembangunan infrastruktur, di antaranya, membangun jalan, pelabuhan, bandara, dan waduk.

Hasto juga menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 yang melanda dunia, kemudian disusul perang Rusia-Ukraina berdampak pada ekonomi dunia, termasuk Indonesia, seperti inflasi, krisis pangan dan energi.

"Pak Jokowi turun ke bawah tahu betul masalah rakyat, tidak ada presiden yang punya kegiatan blusukan seperti Pak Jokowi. Jadi, itu dijelaskan bahwa sulit pilihannya, tetapi sebagai pendukung utama kita harus bela rasa dengan persoalan rakyat dan ikut membangun harapan dengan bekerja keras turun ke bawah," tuturnya.

Hasto menyebut PDI Perjuangan membela kebijakan Presiden Jokowi karena merupakan bagian dari tanggung jawab sebagai partai pengusung, termasuk isu kebijakan kenaikan BBM. ***

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar