Makna Baju Adat Bangka Belitung Dikenakan Jokowi di Sidang Tahunan MPR

Selasa, 16/08/2022 11:40 WIB
Jokowi mengenakan busana khas Bangka Belitung (Net)

Jokowi mengenakan busana khas Bangka Belitung (Net)

Jakarta, law-justice.co - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memakai baju adat dari Bangka Belitung saat menghadiri sidang tahunan MPR 2022. Ada alasan khusus di balik Jokowi memakai baju adat tersebut.


Cerita pemilihan baju adat yang dipakai Jokowi di sidang tahunan MPR ini disampaikan oleh Sekretaris Pribadi Presiden Jokowi, Anggit Nugroho, dalam keterangan kepada wartawan, Selasa (16/8/2022). Jokowi awalnya memerintahkan Anggit Nugroho untuk menyiapkan baju adat yang akan dipakai pada pidato kenegaraan pada 16 Agustus 2022 dan upacara HUT RI pada 17 Agustus 2022.

"Dikumpulkanlah baju-baju adat dari daerah-daerah yang belum pernah dikenakan Presiden. Dari sekian banyak busana adat tersebut diseleksi hingga tinggal 3 buah," ujar Anggit.

Jokowi kemudian memilih baju adat Paksian dari Bangka Belitung untuk dikenakan pada sidang tahunan MPR. Anggit mengatakan baju adat ini awalnya berwarna merah namun kemudian menyesuaikan sesuai perkembangan zaman.


"Untuk tanggal 16 Presiden memilih baju adat Paksian dari Bangka Belitung. Baju ini terdiri dari jubah panjang sebatas betis, celana panjang, selempang dan kain tenun cual khas Bangka. Sedangkan untuk penutup kepala dipakaikan sungkon. Pada baju terdapat ornamen hiasan bermotif Pucuk Rebung. Sebenarnya warna asli baju adat Ini berwarna merah, namun selaras dengan perkembangan zaman warna baju menyesuaikan selera pemakainya," ujar Anggit.

Dia mengatakan baju adat ini diperoleh dari perajin lokal di Bangka Belitung. Setelah selesai dibuat, baju adat itu kemudian dibawa ke Jakarta.

"Baju adat ini diperoleh langsung dari perajin lokal di Bangka Belitung. Pihak Sespri menyampaikan ukuran baju dan celana Presiden, mereka yang menjahit dan menyiapkan baju beserta aksesorisnya dalam waktu sekitar 3 hari," ujar Anggit.


Sedangkan busana yang digunakan oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo tidak disiapkan secara khusus oleh sespri. Iriana disebut menyiapkan sendiri busana yang akan dikenakannya.

"Dari mulai desain, pemilihan bahan hingga menjadi baju siap pakai," ujar Iriana.

Anggit juga menjelaskan pesan yang ingin disampaikan Jokowi dengan mengenakan baju adat dari Bangka Belitung ini. Dia berbicara mengenai kerukunan menjelang tahun politik.

"Pesan kerukunan, kedamaian itu mungkin yang Presiden ingin sampaikan dengan baju adat Paksian dari Bangka Belitung, sehubungan dengan makin dekatnya pelaksanaan Pemilu dan Pilpres 2024. Itu disimbolkan dari motif baju Pucuk Rebung yang bermakna kerukunan dan warna hijau yang menyiratkan kesejukan dan ketenangan," ujar Anggit.

"Soal hijau-hijau ini juga nyambung dengan kerapnya Presiden Jokowi akhir-akhir ini bicara soal upaya Indonesia bertransformasi menuju ekonomi hijau, produk hijau, energi hijau, teknologi hijau, industri hijau yang saat ini telah menjadi trend global," sambung dia.

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar