Bukan Sinovac atau Pfizer, Ini Vaksin yang Ampuh Hadapi Varian Omicron

Jum'at, 21/01/2022 12:41 WIB
Vaksin Sputnik V buatan rusia disebut mampu atasi varian Omicron (Pixabay)

Vaksin Sputnik V buatan rusia disebut mampu atasi varian Omicron (Pixabay)

Jakarta, law-justice.co - Kasus Covid-19 yang disebabkan oleh varian Omicron terus melonjak. Lebih mengerikan, belum ada vaksin yang pasti dapat mencegah penyebaran varian yang baru muncul ini. Namun, sebuah studi laboratorium mengungkapkan bahwa vaksin Sputnik V yang dibuat Rusia mampu mengatasi varian ini.

Hasil penelitian pada Sputnik V menunjukkan bahwa antibodi tidak menurun sebanyak mereka yang mendapatkan suntikan vaksin Pfizer. Penelitian tersebut merupakan studi gabungan Rusia dan Italia yang didanai oleh Dana Investasi Langsung Rusia, yang memasarkan Sputnik V di luar negeri. Dalam studi tersebut juga dilakukan dengan membandingkan serum darah orang-orang yang telah menerima vaksin yang berbeda.

Sementara, studi pendahuluan dilakukan oleh para ilmuwan dari Institut Spallanzani di Italia dan Institut Gamaleya di Moskow, pengembang vaksin Sputnik V. Para peneliti mengatakan bahwa sampel yang diambil tiga sampai enam bulan setelah dosis kedua vaksin telah menunjukkan bahwa tingkat antibodi pada penerima dua dosis Sputnik V lebih resisten terhadap Omicron daripada mereka yang divaksinasi dengan Pfizer.

Diketahui bahwa dalam studi tersebut ada 51 orang yang divaksinasi dengan Sputnik V dan 17 setelah dua suntikan vaksin Pfizer. "Hari ini kebutuhan vaksinasi booster ketiga sudah jelas," kata studi pendahuluan yang diterbitkan pada 19 Januari 2022 lalu.

Penelitian yang akan meminta sertifikasi melalui tinjauan sejawat, menunjukkan bahwa antibodi penetral spesifik Omicron terdeteksi dalam serum darah dari 74,2 persen orang yang divaksinasi dengan Sputnik.

Serta antibodi penetral spesifik Omicron terdeteksi dalam serum darah 56,9 persen dari mereka yang divaksinasi dengan Pfizer/BioNtech.

Sebuah studi pendahuluan sebelumnya oleh Gamaleya Institute, pengembang Sputnik V, menunjukkan bahwa suntikan vaksin Sputnik Light memberikan respons antibodi yang lebih kuat terhadap Omicron daripada vaksin Sputnik V dua dosis saja.

"Kemitraan dari platform yang berbeda adalah kuncinya, meningkatkan dengan Sputnik Light akan membantu memperkuat kemanjuran vaksin lain sehubungan dengan tantangan gabungan Delta dan Omicron," kata kepala RDIF Kirill Dmitriev dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters pada Jumat, 21 Januari 2022.

Seperti diketahui bahwa kasus Omicron semakin mengalami kenaikan di sejumlah negara. Di beberapa bagian Eropa Barat dan Amerika Serikat (AS) Omicron telah mendorong rekor kasus yang tinggi.

Namun, Omicron sekarang mulai menyerang Rusia, di mana infeksi baru harian nasional melonjak menjadi 38.850 pada hari Selasa dari 33.899 sehari sebelumnya.

Rusia sejauh ini secara resmi mencatat lebih dari 1.600 kasus varian.

Sementara itu, pihak berwenang mengatakan mereka menyadari bahwa ada lebih banyak kasus yang terkait dengan Omicron. Hingga saat ini sejumlah studi untuk melawan Omicron masih dilakukan di sejumlah negara.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar