Akui DO dari Paramadina, Giring Ungkap Sejumlah Alasan

Kamis, 30/12/2021 15:32 WIB
Ketum PSI Giring Ganesha ungkap alasan DO dari Universitas Paramadina (kompas)

Ketum PSI Giring Ganesha ungkap alasan DO dari Universitas Paramadina (kompas)

Jakarta, law-justice.co - Pemberitaan soal Ketum PSI Giring Ganesha yang drop out (DO) dari Universitas Paramadina begitu ramai beberapa hari terakhir. Giring lantas buka suara dan menjelaskan alasan dirinya keluar dari kampus yang pernah dipimpin oleh Anies Baswedan tersebut.

"Saya Giring dan saya bangga pernah berkuliah di Universitas Paramadina," kata Giring dalam video di Instagram resminya seperti dikutip Kamis (30/12/2021).

Giring menceritakan, setelah perkuliahan berjalan beberapa semester, dirinya dihadapkan pada 2 pilihan, yaitu melanjutkan kuliah atau membangun karier di industri musik. Giring mengaku memilih membangun mimpinya di karier musik bersama Nidji.

"Saya memilih musik karena ingin mengejar mimpi-mimpi saya, itu passion saya dan saya tidak mau merepotkan ibu saya yang single parent semenjak tahun 1998 ketika almarhum Bapak meninggalkan kami sekeluarga," kata Giring.

Giring menyebut jalan hidupnya pahit dan dia tidak punya banyak pilihan saat itu. Giring mengaku saat itu cita-citanya sederhana yakni mandiri dan tidak ingin merepotkan ibunya. Selain itu, Giring ingin ibunya bahagia dan berangkat naik haji bareng-bareng.

Giring kemudian meluruskan soal rektor Universitas Paramadina saat dia drop out kuliah. Giring menyebut tak pernah bertemu Anies Baswedan yang memang pernah menjadi rektor di kampus tersebut.

"Dan di kampus Paramadina saya tidak pernah bertemu langsung dengan Mas Anies. Saat saya masuk, rektor kami saat itu adalah almarhum Doktor Nurcholis Madjid atau Cak Nur dan ketika Cak Nur wafat saya sempat mengantarkan beliau ke pemakaman," kata Giring.

"Jadi ketika Mas Anies menjadi rektor, saya sudah tidak aktif lagi di kampus dan fokus saya membangun Nidji waktu itu," ujar Giring.

Giring mengaku kariernya bersama Nidji bisa mewujudkan mimpi-mimpinya seperti naik haji bareng ibunya pada 2008. Setelah kini di politik, Giring punya mimpi untuk pendidikan di Indonesia,

"Saya sangat kritis di isu gender mengingat perjuangan ibu saya yang single parent. Soal pendidikan tinggi, saya getol memperjuangkan kuliah gratis karena ada masalah dan pengalaman di hidup saya yang tak perlu teman-teman alami lagi," ujar Giring.

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar