Banjir Rob di Sunda Kelapa Makan Korban, Bocah Tewas Terseret Arus

Sabtu, 04/12/2021 18:40 WIB
Banjir Rob di Sunda Kelapa, Jakarta Utara (Dok.Istimewa)

Banjir Rob di Sunda Kelapa, Jakarta Utara (Dok.Istimewa)

Jakarta, law-justice.co - Seorang bocah berinisial A (13) tewas tenggelam di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara (Jakut), tadi siang. A diduga sedang main banjir rob saat peristiwa nahas itu terjadi.


"Anak-anak tenggelam diduga main banjir-banjiran di Pelabuhan Sunda Kelapa," ujar Kapolsek Sunda Kelapa AKP Seto Handoko Putra, Sabtu (4/12/2021).

Seto mengatakan A yang merupakan warga Jakarta Barat ini tenggelam sekitar pukul 10.00 WIB di kolam Pelabuhan Sunda Kelapa. A baru ditemukan dua jam kemudian dalam kondisi sudah meninggal dunia.

Kejadian ini bermula saat A bersama temannya, R (13), sedang bermain banjir di kolam Pelabuhan Sunda Kelapa. Korban mengajak R untuk loncat dari dermaga ke laut.

"Korban menyuruh saksi R untuk lompat duluan diikuti oleh korban. Setelah saksi R lompat dan naik, korban lompat dengan posisi salto," ucap Seto.


Namun, saat berada di laut, Seto mengungkapkan korban tenggelam dan meminta tolong kepada R. R mencoba menolong korban. Tapi sayangnya, kaki korban tersangkut dan tidak bisa ditolong R yang terus terbawa arus.

"Setelah itu saksi R meminta tolong sama warga sekitar, dan warga bersama-sama saksi melapor ke kantor Polsek Sunda Kelapa," ucapnya.

Namun, saat berada di laut, Seto mengungkapkan korban tenggelam dan meminta tolong kepada R. R mencoba menolong korban. Tapi sayangnya, kaki korban tersangkut dan tidak bisa ditolong R yang terus terbawa arus.

"Setelah itu saksi R meminta tolong sama warga sekitar, dan warga bersama-sama saksi melapor ke kantor Polsek Sunda Kelapa," ucapnya.

Tidak lama kemudian, polisi datang ke TKP. Seto menjelaskan A sudah dievakuasi dalam kondisi meninggal ketika polisi tiba.

Sementara itu, jenazah korban dibawa ke RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat, untuk dilakukan visum. Walau demikian, lanjut Seto, berdasarkan pemeriksaan tubuh korban, tidak ditemukan ada luka bekas penganiayaan.

"Rencana tindak lanjut, melakukan penyelidikan atas peristiwa tersebut, menghubungi keluarga korban untuk diserahkan jenazahnya, dan mengambil hasil visum," imbuh Seto.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar